Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) turut menyoroti program Makan Bergizi Gratis (MBG) dalam laporan terbarunya.
Mengutip laporan bertajuk OECD Economic Outlook, Volume 2025 Issue 2, lembaga internasional tersebut mengatakan bahwa program MBG memiliki potensi besar untuk mengurangi malnutrisi anak dan memperkuat kesehatan masyarakat.
Namun, OECD mengingatkan bahwa pengendalian biaya dan penargetan yang lebih tepat kepada rumah tangga rentan sangat penting untuk mencegah beban fiskal yang berlebihan.
"Inisiatif sosial seperti program makanan gratis dapat membantu mengurangi malnutrisi anak dan memperkuat kesehatan masyarakat, tetapi pengendalian biaya yang lebih efektif dan penargetan yang lebih baik terhadap rumah tangga rentan akan menekan biaya fiskal," tulis OECD, Rabu (3/12/2025).
Baca Juga: OECD: BI Masih Punya Ruang Turunkan Suku Bunga 50 Basis Poin
OECD juga memproyeksikan defisit anggaran Indonesia akan meningkat dari 2,3% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2024 menjadi sekitar 2,9% pada periode 2025–2027.
Kenaikan ini didorong oleh ekspansi berbagai program belanja pemerintah yang bernilai besar.
Menurut laporan terbaru OECD, perluasan program makan gratis bagi pelajar dan ibu hamil, pendirian BPI Danantara, serta sejumlah paket stimulus fiskal, mulai dari subsidi energi, upah, hingga transportasi akan menambah belanja negara sekitar 0,9% PDB.
Namun, pemerintah diperkirakan akan melakukan pemotongan belanja secara merata (across-the-board) sekitar 0,3% PDB untuk menjaga defisit tetap berada di bawah batas maksimal 3% PDB sesuai aturan fiskal.
Selanjutnya: Utang Pemerintah Tembus Rp 9.408 Triliun, Rasio Berada di Level 40% PDB
Menarik Dibaca: Honor 500 & Honor 500 Pro Bawa Kamera Utama 200 MP, Cek Detailnya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













