Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Herlina Kartika Dewi
Redaktur Senior Kompas Rikard Bagun menyatakan, Kompas Gramedia bisa terus melangkah maju dan akan tetap melaju berkat nilai yang ditanamkan oleh Jakob Oetama maupun PK Ojong sebagai pendiri KG. Nilai tersebut adalah tentang bagaimana memperkuat kompetensi, profesionalitas, menjaga budaya unggul, saling peduli, dan berbagi.
Selama puluhan tahun Rikard tidak hanya mengenal Jakob sebagai seorang pemimpin, tetapi beliau juga sebagai orang tua dan guru.
"Pak Jakob sudah kami anggap seperti orang tua atau ayah untuk kami semua. Tidak ada hambatan psikologis bagi kami ketika bertemu dan berdiskusi dengan beliau," jelasnya kepada Kontan.co.id, Rabu (9/9).
Oleh karenanya hubungan antara Jakob dengan karyawan KG diakui Rikard sudah seperti satu keluarga. Rikard mengenang, kehadiran Jakob selalu memberikan kehangatan dan kegembiraan. Sikapnya yang bersahaja membuat Jakob tidak pernah mendikte siapapun, ia dikenal juga sebagai sosok yang egaliter.
Baca Juga: Jokowi sebut Jakob Oetama jurnalis sejati yang mengkritik dengan halus dan santun
"Ketika di newsroom semisal ada seseorang yang membuat kesalahan, Pak Jakob hanya menegurnya dan tidak menyiratkan adanya masalah secara personal. Jadi tetap menyapa dengan baik ketika bertemu di kemudian hari," kenang Rikard.
Rikard ingat betul perkataan bijak Jakob kepada seluruh tim di Kompas Gramedia yakni aset kita adalah pikiran, kebersamaan, dan kerja tim (team work). Jakob menegaskan tidak ada yang lebih hebat sehingga setiap pekerjaan harus dikerjakan bersama.
Jakob Oetama juga dikenal sebagai sosok yang sangat peduli dan menghargai semua orang.
Rikard bercerita Jakob jarang membahas mengenai perusahaan maupun neraca bisnis ketika berdiskusi, beliau lebih suka membahas tentang ide-ide besar untuk negeri atau bagaimana cara ikut berkontribusi kepada bangsa.
Di sisi lain, Rikard juga melihat Jakob sebagai seorang guru. Rikard bercerita cara jakob Oetama mendidik tentang kedisiplinan bukan dari perkataan melainkan dari perbuatan. Katanya Jakob selalu datang lebih awal dari siapapun.
"Baik Pak Ojong maupun Pak Jakob, keduanya sebagai pendiri KG menganut bahwa semua pekerjaan punya perspektif sosialnya sehingga pekerjaan apapun mengajak orang lain dan juga hasil apapun orang lain merasakan sehingga ada keadilan kontributif di dalamnya," kata Rikard.
Rikard mengatakan di antara keduanya (pendiri KG) selalu ada paradoks, bahwa PK Ojong cenderung lurus, Jakob lentur. Sosok Jakob Oetama terkenal mampu memoderasi prinsip keras Ojong dengan cara yang lebih fleksibel sehingga keduanya menjadi pasangan emas dalam mengembangkan bisnis KG dan terus melangkah maju.