Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan
Masa jabatan Habibie sebagai Presiden sebagai memang singkat, mulai 21 Mei 1998 hingga 20 Oktober 1999. Namun, penghargaan yang diberikan untuk dirinya tak terhitung.
Di luar negeri, Habibie sudah memborong banyak penghargaan terkait teknik mesin dan pesawat. Ia juga menerima bintang penghargaan "Das Grosse Verdenstkreuz Mit Stern und Schulterband" dan "Das Grosse Verdienstkreuz" dari Pemerintah Republik Federal Jerman.
Penghargaan itu diberikan kepada orang yang sangat berjasa pada pemerintahan Jerman baik pada bidang politik, sosial maupun teknologi.
Di Indonesia, Habibie mendapatkan penghargaan "Lifetime Achievement Award" dari Komisi Pemilihan Umum karena saat menjabat presiden pernah mengeluarkan kebijakan untuk percepatan pelaksanaan pemilu. Berkat Habibie, pemilu digelar lebih cepat, yakni pada 1999.
Pada era Habibie pula multipartai di Indonesia dimulai pasca tumbangnya Orde Baru. Namanya pun abadi menjadi nama jalan, monumen, dan kisah cintanya dengan Ainun yang diadaptasi dalam film.
Penulis: Ambaranie Nadia Kemala Movanita
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "[OBITUARI] BJ Habibie, "Bapak Pesawat" yang Tak Pernah Tertarik Jadi Presiden"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News