Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID -Â JAKARTA. Kinerja impor yang kembali menurun, menguntungkan neraca perdagangan Indonesia. Pada Agustus lalu, neraca perdagangan kembali mencetak surplus. Bahkan, angka surplusnya membesar.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai impor bulan lalu hanya US$ 18,88 miliar atau turun 3,53% month-tomonth (mtm). Pelaksana Tugas Kepala BPS Amalia Adininggar mengatakan, penurunan impor barang tersebut didorong penurunan baik impor minyak dan gas (migas) maupun impor nonmigas.
"Impor migas senilai US$ 2,66 miliar atau turun 15,01% mtm. Sedangkan impor nonmigas mencapai US$ 16,22 miliar atau turun 1,34% mtm," kata Amalia, Jumat (15/9).
Baca Juga: Neraca Perdagangan Indonesia Cetak Surplus 40 Bulan Berturut-turut
Penurunan impor migas disebabkan oleh impor minyak mentah yang anjlok hingga 46,45% mtm. Sedangkan penurunan impor nonmigas dikontribusi oleh penurunan impor komoditas kapal perahu dan struktur terapung (HS 89).
Ada juga penurunan impor kelompok barang mesin perlengkapan elektrik dan bagiannya (HS 85),kemudian pupuk (HS 31), serta biji logam, terak, dan abu (HS 26).
Sementara dibanding Agustus 2022, nilai impor tercatat turun 14,77% year-on-year (yoy). Ini juga didorong oleh penurunan impor migas sebesar 28,08% yoy dan impor nonmigas hingga 12,10% yoy.
Adapun nilai ekspor Agustus tercatat US$ 22 miliar. Meski naik 5,47% dibanding Juli, angka ini turun cukup dalam, mencapai 21,21% yoy sejalan dengan penurunan harga komoditas dunia.
Baca Juga: Surplus Neraca Perdagangan Diproyeksi Naik, Ini Alasannya
Alhasil, neraca perdagangan Agustus kembali mencatat surplus mencapai US$ 3,12 miliar. Angka ini melonjak dibanding surplus Juli sebesar US$ 1,31 miliar.
Ekonom Bank Danamon Irman Faiz melihat, penurunan impor pada bulan lalu hanya bersifat sementara. "Lebih kepada faktor seasonal, bukan sesuatu yang menunjukkan adanya penurunan permintaan masyarakat," tutur Faiz kepada KONTAN.
Sebab, penurunan impor salah satunya disebabkan oleh impor komoditas kapal perahu dan struktur terapung (HS 89). Bila menilik impor menurut penggunaan, nilai impor barang konsumsi tercatat sebesar US$ 2,14 miliar, naik 2,19% mtm dan secara tahunan naik 15,47% yoy.
Baca Juga: Surplus Neraca Perdagangan Agustus 2023 Diprediksi Naik
"Ini menunjukkan, konsumsi masyarakat masih kokoh. PMI Manufaktur juga masih ekspansi," terang Faiz.
Faiz melihat, nilai impor ke depan akan terus meningkat. Ini seiring dengan aktivitas ekonomi yang makin membaik. Sehingga, neraca perdagangan Indonesia di sepanjang 2023 bisa surplus US$ 28 miliar-US$ 32 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News