Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca perdagangan Agustus 2023 mungkin kembali mencetak surplus, bahkan lebih tinggi dari surplus pada bulan sebelumnya.
Kepala Ekonom Bank Syariah Indonesia (BSI) Banjaran Surya Indrastomo menghitung, keuntungan neraca perdagangan barang bulan lalu sebesar US$ 1,64 miliar.
Ini lebih tinggi dibandingkan capaian surplus neraca perdagangan bulan Juli 2023 yang sebesar US$ 1,31 miliar.
Banjaran menyebut, kenaikan surplus neraca perdagangan Indonesia tak lepas dari peristiwa yang mendorong kinerja ekspor.
Baca Juga: Transaksi Berjalan Defisit Hingga 2025
Adapun ekspor pada bulan Agustus 2023 diyakini akan naik tipis 3% secara bulanan.
"Adanya perbaikan kondisi manufaktur China yang merupakan mitra dagang terbesar Indonesia membawa hal positif terhadap perkembangan ekspor," terang Banjaran kepada Kontan.co.id, Selasa (12/9).
Pada bulan lalu, kondisi PMI Manufaktur China sebesar 51,0. Atau berhasil masuk ke zona ekspansif setelah pada bulan Juni 2023 di level 49,2.
Selain itu, terdapat peningkatan harga komoditas batubara sebesar 8,5% mom yang turut mendorong kinerja ekspor.
Meski demikian, ada faktor penghambat pertumbuhan ekspor, yaitu penurunan rata-rata harga minyak sawit mentah (CPO) sebesar 2,7%.
Juga, pelemahan sektor manufaktur Amerika Serikat (AS). Karena selain China, AS juga merupakan mitra dagang besar Indonesia.
Baca Juga: Sejumlah Mata Uang Global Tertekan, Begini Prospeknya Hingga Akhir Tahun
Sedangkan kinerja impor diyakini akan tumbuh 1,7%. Peningkatan ini seiring dengan keanikan PMI Manufaktur Indonesia dan kenaikan harga minyak mentah global.
Meski demikian, neraca perdagangan yang positif ini jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan kondisi tahun 2022. Mengingat, harga komoditas mulai normalisasi dari tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News