Reporter: Herlina KD | Editor: Edy Can
JAKARTA. Kinerja ekspor nasional masih cukup kinclong kendati rupiah terus menguat terhadap dollar Amerika Serikat. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ekspor Juni 2011 mencapai US$ 18,41 miliar, naik 0,71% ketimbang ekspor Mei 2011 yang sebesar US$ 18,33 miliar. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, nilai ekspor Juni 2011 melonjak 49,35%.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan mengatakan sepanjang enam bulan pertama tahun ini, total ekspor nasional tercatat sebesar US$ 98,64 miliar, naik 36,02% ketimbang periode yang sama tahun lalu. Jika dirunut ke belakang, nilai ekspor bulan Juni lalu kembali mencatatkan nilai tertingginya sepanjang tahun ini.
Rusman bilang, kalau tidak ada gejolak, pengalaman empirik semester II kinerja ekspor biasanya lebih tinggi ketimbang semester pertama. Makanya, "Kalau semester I sudah US$ 98,64 miliar, maka semester II akan sedikit lebih tinggi. Alhasil, ekspor kita tahun ini bisa mendekati US$ 200 miliar," jelasnya saat konferensi pers, Senin (1/8).
Ia menambahkan, dua komoditas utama penyumbang ekspor selama Januari - Juni ini adalah bahan tambang mineral (batubara) dan lemak dan minyak nabati termasuk minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO). Selama Januari - Juni lalu, ekspor bahan mineral tercatat sebesar US$ 12,18 miliar dan lemak dan minyak nabati sebesar US$ 10,36 miliar.
Rusman bilang tiga negara utama tujuan ekspor nasional masih diduduki oleh Jepang, China dan Amerika Serikat. "Pangsa ekspor ke Jepang sebesar US$ 8,97 miliar, ke China US$ 8,95 miliar dan ke AS sebesar US$ 7,90 miliar," katanya.
Jika dilihat dari komposisinya, kinerja ekspor masih ditopang oleh ekspor dari sektor industri. Selama enam bulan pertama tahun ini, porsi ekspor dari sektor industri sebesar 61,57% naik dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar 61,25%. Sedangkan kontribusi ekspor dari sektor migas dan pertambangan masing-masing sebesar 19,85% dan 15,98%.
Pada periode yang sama tahun lalu porsi dua sektor ini masing-masing sebesar 18,15% dan 17,6%. Sementara porsi ekspor dari sektor pertanian untuk periode Januari - Juni 2011 sebesar 2,6% turun ketimbang periode yang sama tahun lalu yang sebesar 3%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News