kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.296.000   12.000   0,53%
  • USD/IDR 16.625   22,00   0,13%
  • IDX 8.166   -3,25   -0,04%
  • KOMPAS100 1.116   1,38   0,12%
  • LQ45 785   -0,49   -0,06%
  • ISSI 290   2,10   0,73%
  • IDX30 411   -1,02   -0,25%
  • IDXHIDIV20 464   1,23   0,27%
  • IDX80 123   0,22   0,18%
  • IDXV30 133   0,73   0,55%
  • IDXQ30 129   0,06   0,05%

Neraca Perdagangan Semester I-2022 Surplus US$ 24,89 Miliar, Tertinggi dalam Sejarah


Jumat, 15 Juli 2022 / 16:02 WIB
Neraca Perdagangan Semester I-2022 Surplus US$ 24,89 Miliar, Tertinggi dalam Sejarah
ILUSTRASI. surplus neraca perdagangan pada periode Januari 2022 hingga Juni 2022 sebesar US$ 24,89 miliar. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/wsj.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca perdagangan di sepanjang semester I-2022 mencatat surplus jumbo. Badan Pusat Statisitk (BPS) mencatat, surplus neraca perdagangan pada periode Januari 2022 hingga Juni 2022 sebesar US$ 24,89 miliar. 

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, surplus neraca perdagangan pada enam bulan pertama tahun ini meningkat 110,22% yoy dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Bahkan, ini merupakan surplus semester I yang tertinggi sepanjang sejarah. 

“Jadi ini merupakan surplus semester I tertinggi, bila dibandingkan dengan periode sama tahun-tahun sebelumnya. Bisa disebut, ini merupakan surplus semester I tertinggi sepanjang masa,” tutur Margo dalam paparan terkait Neraca Perdagangan barang Juni 2022, Jumat (15/7). 

Baca Juga: Neraca Perdagangan Juni 2022 Surplus US$ 5,09 Miliar, Ditopang Ekspor CPO

Nah, surplus neraca perdagangan ini didorong oleh nilai ekspor sepanjang Januari 2022 hingga Juni 2022 yang lebih tinggi daripada nilai impor sepanjang periode laporan. 

Adapun nilai kumulatif ekspor Januari 2022 hingga Juni 2022 tercatat US$ 141,07 miliar, atau naik 37,11% yoy. Sedangkan nilai kumulatif impor Januari 2022 hingga Juni 2022 tercatat US$ 116,18 miliar atau naik 27,62% yoy. 

Menurut Margo, ini merupakan kabar baik bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada paruh pertama tahun ini. Bahkan, ia juga berharap tren ini terus berlanjut sehingga memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia. 

“Ini menunjukkan kita mendapatkan windfall dari kondisi global. Harapannya, ini memberi dampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia, khususnya nanti pada kuartal II-2022,” tandas Margo. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×