CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.879   -19,00   -0,12%
  • IDX 7.138   -76,78   -1,06%
  • KOMPAS100 1.092   -10,79   -0,98%
  • LQ45 871   -4,60   -0,53%
  • ISSI 215   -3,27   -1,50%
  • IDX30 446   -1,85   -0,41%
  • IDXHIDIV20 539   -0,34   -0,06%
  • IDX80 125   -1,33   -1,05%
  • IDXV30 135   -0,56   -0,41%
  • IDXQ30 149   -0,34   -0,23%

Neraca Perdagangan Juni 2022 Surplus US$ 5,09 Miliar, Ditopang Ekspor CPO


Jumat, 15 Juli 2022 / 10:09 WIB
Neraca Perdagangan Juni 2022 Surplus US$ 5,09 Miliar, Ditopang Ekspor CPO
ILUSTRASI. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono. BPS catat neraca perdagangan Indonesia kembali mencetak surplus pada bulan Juni 2022 sebesar US$ 5,09 miliar.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca perdagangan Indonesia kembali mencetak surplus pada bulan Juni 2022. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, surplus neraca perdagangan barang pada bulan laporan sebesar US$ 5,09 miliar. 

Surplus neraca perdagangan ini bahkan lebih tinggi dari surplus pada bulan Mei 2022 yang sebesar US$ 2,89 miliar. 

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, surplus neraca perdagangan pada bulan Juni 2022 ini ditopang oleh minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO). 

Pasalnya, pada bulan Juni 2022, pemerintah kembali membuka keran ekspor CPO dan turunannya setelah pada bulan Mei 2022 ada larangan ekspor komoditas tersebut untuk mengendalikan harga minyak goreng dalam negeri. 

Baca Juga: Nilai Impor Juni 2022 Tercatat Sebesar US$ 21,00 Miliar, Naik 12,87% MoM

“Surplus minyak sawit tercatat US$ 2,74 miliar, atau memberikan kontribusi 54% terhadap surplus neraca perdagangan barang pada Juni 2022. Ini berarti minyak kelapa sawit menopang surplus neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2022,” tegas Margo dalam pembacaan hasil Neraca Perdagangan Barang Juni 2022, Jumat (15/7). 

Kemudian, selain sawit, ada komoditas non minyak dan gas (non migas) lain yang memberi kontribusi surplus, yaitu bahan bakar mineral (HS 27), lemak dan minyak hewan nabati (HS 15), serta besi dan baja (HS 72). 

Lebih lanjut, dengan kondisi tersebut, berarti neraca perdagangan barang di sepanjang semester I-2022 atau dari Januari 2022 hingga Juni 2022 membukukan surplus US$ 24,89 miliar. Bahkan nilai surplus neraca perdagangan ini meningkat 110,22% yoy dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. 

“Ini menunjukkan kita mendapatkan windfall dari kondisi global. Harapannya, ini memberi dampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia, khususnya nanti pada kuartal II-2022,” tandas Margo. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×