Reporter: Syarifah Nur Aida | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis surplus neraca perdagangan Maret 2014 mencapai US$ 673,2 juta.
Kepala BPS Suryamin menyebut, nilai ekspor Indonesia mencapai US$15,21 miliar, meningkat 1,24% dibanding Maret 2013 silam.
"Peningkatan ekspor karena meningkatnya ekspor nonmigas sebesar 5,59%," paparnya di Gedung BPS, Jakarta, Jum'at (2/5).
Ekspor nonmigas naik dari US$ 11.904,9 juta menjadi US$ 12.570,8 juta. Meski demikian, ekspor migas turun 3,24%, dari angka US$ 2,792,2 juta menjadi US$ 2.640,7 juta.
Penurunan ekspor migas disebabkan menurunnya ekspor gas sebesar 11,59% menjadi US$ 1.427,8 juta.
Ekspor minyak mentah meningkat sebesar 7,16% menjadi US$ 872,5 juta, sementara ekspor hasil minyak meningkat 13,48% atau sebesar US$ 340,4 juta.
Secara keseluruhan, ekspor bulan Maret mengalami peningkatan sebesar 3,95% dibanding ekspor Februari 2014.
Dalam kurun waktu Januari hingga Maret 2014, ekspor Indonesia mencapai US$ 44,32 miliar. Sementara untuk impor, angkanya mencapai US$ 43,25 miliar.
"Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia dalam 3 bulan tersebut mencapai US$ 1,072 miliar," pungkasnya.
Meski demikian, neraca perdagangan migas mengalami defisit senilai US$ 1,363 miliar akibat defisit perdagangan minyak mentah sebesar US$ 547 juta. Sementara perdagangan non migas mencapai surplus US$ 2,037 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News