Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Setelah sebelumnya mengalami surplus sebesar US$ 785,3 juta, perbaikan neraca dagang akan kembali terlihat pada bulan Maret. Bank Indonesia (BI) menghitung neraca dagang Maret akan kembali surplus lebih dari US$ 800 juta.
Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan surplus neraca dagang Maret akan lebih baik ketimbang Februari. Surplus tersebut sebagai akibat neraca perdagangan non migas yang masih mengalami surplus signifikan.
Surplus non migas akan lebih tinggi dari bulan sebelumnya. Asal tahu, pada bulan Februari neraca dagang non migas mengalami surplus US$$ 1,58 miliar sedangkan neraca migas mengalami defisit sebesar US$ 797,4 juta.
"Sepanjang kuartal pertama (neraca dagang) itu positif (surplus) di atas US$ 1 miliar," ujar Agus, Rabu (30/4). Karena itu, menurut Agus, defisit transaksi berjalan pada triwulan pertama akan berada pada kisaran 2% dari PDB.
Senada dengan BI, pemerintah pun memprediksi neraca dagang Maret akan kembali mengalami surplus. Menteri Keuangan Chatib Basri menilai neraca dagang Maret akan surplus antara US$ 200 juta-US$ 500 juta.
Surplus tersebut dinilai Chatib sebagai akibat ekspor yang membaik serta impor yang bisa dijaga. "Karena itu defisit transaksi berjalan triwulan I bisa sekitar 1,9%-2%," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News