Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Pemerintah mengaku masih khawatir, tren neraca peradagangan surplus tidak akan berlanjut pada bulan-bulan selanjutnya. Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati mengatakan, salah satu hal yang harus diantisipasi adalah meningkatnya kebutuhan atas barang impor.
Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini, Jumat (2/5) mengumumkan neraca perdagangan bulan Maret surplus US$ 0,68 miliar. Menurut BPS surplus neraca perdagangan disebabkan besarnya surplus sektor nonmigas sebesar US$ 2,05 miliar.
Sedangkan neraca perdagangan migas defisit sebesar US$ 1,37 miliar. "Kita perlu jaga impor migas, yang akan meningkat menjelang bulan puasa," kata Anny, Jumat (2/5) di Jakarta.
Nah, biasanya impor BBM dilakukan sebelum hari raya, untuk mendukung persediaan. Namun Anny meyakinkan konsumsi BBM akan ditekan, dan dijaga di level yang tidak melebihi target sesuai Anggara Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2014.
Pada bulan Maret 2014 total volume perdagangan migas mengalami defisit 0,45 juta ton. Sedang untuk volume neraca perdagangan nonmigas surplus sebesar 28,53 juta. Dengann demikian dari bulan Januari hingga Maret volume neraca migas defisit 1,13 juta ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News