kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.194   6,00   0,04%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Neraca perdagangan April defisit, ini kata Ekonom


Kamis, 29 Mei 2014 / 21:15 WIB
Neraca perdagangan April defisit, ini kata Ekonom
ILUSTRASI. Pekerja menyusun tandan buah segar (TBS) kelapa sawit hasil panen di Desa Berkah, Sungai Bahar, Muarojambi, Jambi, Rabu (2/11/2022). ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/rwa.


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Neraca perdagangan di bulan April diperkirakan akan mengalami defisit. Padahal dalam dua bulan sebelumnya neraca perdagangan mengalami surplus secara berturut-turut.

Menurut ekonom Samuel Asset Management, Lana Soelistyaningsih, penyebab kemungkinan neraca dagang April defisit karena turunnya jumlah ekspor. Penurunan tersebut bukan hanya terjadi di sisi volume saja, tetapi juga di sisi harga komoditas.

Beberapa komoditas yang mengalami penurunan adalah batubara, crude palm oil (CPO) atau minyak sawit. "Sementara perlambatan pertumbuhan ekonomi China membuat permintaan ekspor terhadap Indonesia berkurang," ujar Lana, Kamis (29/5) kepada KONTAN.

Dengan demikian, Lana memperkirakan ekspor akan turun sebesar 0,5% jika dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara jika dibandingkan dengan tahun 2013 pada periode yang sama atau year on year (yoy) masih tumbuh sebesar 0,74%.

Di sisi lain, jumlah impor justru diperkirakan akan tumbuh 4,8% dibanding bulan Februari 2014, dan turun sebesar 7,46% yoy. Dengan pertimbangan itu, Lana memperkirakan defisit neraca dagang akan mencapai US$ 100,7 juta.

Sementara itu, ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti bilang defisit neraca dagang akan mencapai US$ 400 juta. Salah satu penyebabnya adalah meningkatnya jumlah impor karena pola musiman.

Destry bilang setiap menjelang bulan puasa aktivitas impor memang selalu mengalami geliat dengan aktivitasnya yang lebih besar.  Sementara itu, ekonom Bank Nasional Indonesia (BNI) Ryan Kiryanto memperkirakan neraca dagang bulan April masih berpotensi surplus sebesar US$ 400 juta

Namun demikian, Ryan memperkirakan dalam bulan-bulan berikutnya pemerintah akan sulit mempertahankan trend surplus tersebut. Sebab kebutuhan akan barang-barang impor akan semakin meningkat.

Asal tahu saja, pada bulan Maret 2014 lalu neraca dagang mengalami surplus sebesar US$ 0,68 miliar, dengan jumlah ekspor sebesar US$ 15,22 miliar dan impor sebesar US$ 14,53 miliar. Sementara untuk sepanjang tahun ini, sejak bulan Januari-Maret 2014 neraca perdagangan juga masih surplus sebesar US$ 0,27 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×