kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.909.000   -24.000   -1,24%
  • USD/IDR 16.180   44,00   0,27%
  • IDX 7.926   -4,80   -0,06%
  • KOMPAS100 1.113   -4,97   -0,44%
  • LQ45 822   -4,47   -0,54%
  • ISSI 267   0,62   0,23%
  • IDX30 425   -2,17   -0,51%
  • IDXHIDIV20 489   -2,04   -0,42%
  • IDX80 123   -0,77   -0,62%
  • IDXV30 127   -0,74   -0,57%
  • IDXQ30 137   -1,00   -0,72%

Neraca dagang September kembali defisit US$ 0,27 M


Senin, 03 November 2014 / 13:00 WIB
Neraca dagang September kembali defisit US$ 0,27 M
ILUSTRASI. Nonton Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Swordsmith Village Arc Episode 7 & Link Resmi


Reporter: Jane Aprilyani, Uji Agung Santosa | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Neraca perdagangan Indonesia pada September 2014 mengalami defisit sebesar US$ 0,27 miliar. Defisit terjadi karena tingginya impor di sektor minyak dan gas (migas), sehingga neraca perdagangan di sektor migas defisit US$ 1,03 miliar. 

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, tingginya defisit sektor migas memang telah membuat perdagangan non migas yang  surplus sebesar US$ 0,76 miliar tidak begitu berarti. 

Kepala BPS Suryamin mengatakan, nilai ekspor Indonesia pada September 2014 sebesar US$ 15,28 miliar. Jumlah itu mengalami kenaikan 5,48% dibanding Agustus 2014. "Secara komulatif nilai ekspor Januari-September 2014 mencapai US$ 132,71%, turun 0,93% dibanding periode sama tahun lalu," katanya, Senin (3/11).

Data BPS menunjukkan, peningkatan terbesar ekspor nonmigas September 2014 terhadap Agustus 2014 terjadi pada bahan bakar mineral sebesar US$ 92,5 juta atau 5,73%, sedangkan penurunan terbesar terjadi pada bahan kimia organik sebesar US$ 60,2 juta atau 21,46%.

Negara tujuan ekspor terbesar menuju Amerika Serikat (AS) sebesar US$ 1,39 miliar, disusul oleh Tiongkok dan Jepang. "Tiga negara tersebut menyumbang 31,35% nilai ekspor Indonesia," kata Suryamin.

Sedangkan untuk impor September 2014 mencapai US$ 15,55 miliar, naik 5,09% dibanding bulan sebelumnya. Impor non migas naik 4,39% menjadi US$ 11,89 miliar. Sedangkan impor migas naik 7,42% menjadi US$ 3,65 miliar. 

Walau turun 0,70% dibanding bulan selebumnya, nilai impor non migas terbesar di September 2014 masih dipegang  golongan barang mesin dan peralatan mekanik. Negara pemasok impor terbesar adalah Tiongkok sebesar US$ 2,73 miliar, disusul Jepang dan Thailand. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mengelola Tim Penjualan Multigenerasi (Boomers to Gen Z) Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×