kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.425.000   10.000   0,41%
  • USD/IDR 16.640   -45,00   -0,27%
  • IDX 8.605   55,80   0,65%
  • KOMPAS100 1.189   7,08   0,60%
  • LQ45 854   2,99   0,35%
  • ISSI 306   2,22   0,73%
  • IDX30 440   0,85   0,19%
  • IDXHIDIV20 509   3,08   0,61%
  • IDX80 133   0,59   0,45%
  • IDXV30 140   1,41   1,02%
  • IDXQ30 140   0,46   0,33%

Neraca dagang September kembali defisit US$ 0,27 M


Senin, 03 November 2014 / 13:00 WIB
Neraca dagang September kembali defisit US$ 0,27 M
ILUSTRASI. Nonton Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Swordsmith Village Arc Episode 7 & Link Resmi


Reporter: Jane Aprilyani, Uji Agung Santosa | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Neraca perdagangan Indonesia pada September 2014 mengalami defisit sebesar US$ 0,27 miliar. Defisit terjadi karena tingginya impor di sektor minyak dan gas (migas), sehingga neraca perdagangan di sektor migas defisit US$ 1,03 miliar. 

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, tingginya defisit sektor migas memang telah membuat perdagangan non migas yang  surplus sebesar US$ 0,76 miliar tidak begitu berarti. 

Kepala BPS Suryamin mengatakan, nilai ekspor Indonesia pada September 2014 sebesar US$ 15,28 miliar. Jumlah itu mengalami kenaikan 5,48% dibanding Agustus 2014. "Secara komulatif nilai ekspor Januari-September 2014 mencapai US$ 132,71%, turun 0,93% dibanding periode sama tahun lalu," katanya, Senin (3/11).

Data BPS menunjukkan, peningkatan terbesar ekspor nonmigas September 2014 terhadap Agustus 2014 terjadi pada bahan bakar mineral sebesar US$ 92,5 juta atau 5,73%, sedangkan penurunan terbesar terjadi pada bahan kimia organik sebesar US$ 60,2 juta atau 21,46%.

Negara tujuan ekspor terbesar menuju Amerika Serikat (AS) sebesar US$ 1,39 miliar, disusul oleh Tiongkok dan Jepang. "Tiga negara tersebut menyumbang 31,35% nilai ekspor Indonesia," kata Suryamin.

Sedangkan untuk impor September 2014 mencapai US$ 15,55 miliar, naik 5,09% dibanding bulan sebelumnya. Impor non migas naik 4,39% menjadi US$ 11,89 miliar. Sedangkan impor migas naik 7,42% menjadi US$ 3,65 miliar. 

Walau turun 0,70% dibanding bulan selebumnya, nilai impor non migas terbesar di September 2014 masih dipegang  golongan barang mesin dan peralatan mekanik. Negara pemasok impor terbesar adalah Tiongkok sebesar US$ 2,73 miliar, disusul Jepang dan Thailand. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×