kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.917.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.295   -56,00   -0,34%
  • IDX 7.312   24,89   0,34%
  • KOMPAS100 1.036   -2,36   -0,23%
  • LQ45 785   -2,50   -0,32%
  • ISSI 243   1,24   0,51%
  • IDX30 407   -0,78   -0,19%
  • IDXHIDIV20 465   -1,41   -0,30%
  • IDX80 117   -0,14   -0,12%
  • IDXV30 118   -0,08   -0,07%
  • IDXQ30 129   -0,58   -0,45%

Negosiasi Masih Berlangsung, Indonesia Ingin Tarif Impor 0% untuk Komoditas Tertentu


Jumat, 18 Juli 2025 / 14:18 WIB
Negosiasi Masih Berlangsung, Indonesia Ingin Tarif Impor 0% untuk Komoditas Tertentu
ILUSTRASI. Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Pemerintah Indonesia masih melanjutkan negosiasi intensif dengan Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR) untuk mendorong tarif impor Trump hingga 0%.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan bahwa meskipun tarif resiprokal final dari Amerika Serikat telah ditetapkan sebesar 19%, masih ada ruang negosiasi untuk beberapa produk tertentu.

"Bahwa tarif resiprokal kita kemarin dari Trump sudah memutuskan final 19%. Tapi masih ada ruang negosiasi di sana," ujar Susiwijono kepada awak media, Jumat (18/7).

Susi menjelaskan bahwa komoditas tertentu terus dinegosiasikan agar tarifnya mencapai 0%.

Baca Juga: Trump Pangkas Tarif untuk Indonesia, Ekonom Ingatkan Upaya Tarik Investasi

Adapun komoditas yang dimaksud meliputi produk-produk strategis seperti minyak kelapa sawit (CPO), kopi, kakao, karet, hingga nikel dan produk pertanian lainnya. 

Pemerintah menilai produk-produk ini sulit diproduksi di dalam negeri Amerika dan Indonesia selama ini menjadi pemasok yang andal.

"Ada beberapa produk komoditas kita yang istilahnya Amerika itu sangat dibutuhkan oleh Amerika, tidak bisa diproduksi di sana, tapi sangat reliable kalau di eskpor dari Indonesia. Itu kita nego supaya tarifnya 0%," jelasnya.

Menurut Susiwijono, dari total 11.552 pos tarif Harmonized System (HS) yang masuk ke Indonesia dari Amerika, sekitar 11.474 pos tarif atau 99% sudah dikenakan tarif impor 0%. 

Hal ini selaras dengan praktik dalam berbagai skema kerja sama perdagangan bebas (FTA) dan perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif (CEPA) yang dijalankan Indonesia, seperti ASEAN Trade in Goods Agreement (ATIGA).

Menariknya, dibandingkan negara-negara yang menjadi penyebab defisit perdagangan bagi AS, Indonesia dinilai masih yang paling rendah dikenakan tarif oleh Amerika. 

Bahkan dibandingkan sesama negara ASEAN, Indonesia termasuk yang paling kompetitif, di luar Singapura yang justru memberi surplus bagi Amerika.

Baca Juga: Hasil Negosiasi Tarif Trump Jadi 19% Masih Rugikan RI, Simak Penjelasannya

"Jadi sangat kompetitif tarif kita, bahkan sekarang posisinya masih paling rendah di antara negara-negara yang membuat Amerika defisit," katanya.

Susiwijono menegaskan bahwa negosiasi masih terus berjalan dan daftar final komoditas yang akan diperjuangkan untuk memperoleh tarif 0% masih bersifat dinamis.

"Sekarang kelompok-kelompok komoditasnya mungkin nanti masih akan bertambah. Kita belum punya list pastinya, kan kita ajukan ke mereka," pungkasnya.

Selanjutnya: AS Selidiki Praktik Dagang Digital Brasil, Sistem Pembayaran Instan Pix Jadi Sorotan

Menarik Dibaca: Harga Emas Dunia Hampir Stagnan, Kala Data Ekonomi AS Tangguh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×