kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.891.000   25.000   1,34%
  • USD/IDR 16.422   -98,00   -0,59%
  • IDX 7.062   22,00   0,31%
  • KOMPAS100 1.025   4,32   0,42%
  • LQ45 798   1,81   0,23%
  • ISSI 222   1,06   0,48%
  • IDX30 416   1,04   0,25%
  • IDXHIDIV20 494   2,95   0,60%
  • IDX80 115   0,40   0,35%
  • IDXV30 118   1,30   1,11%
  • IDXQ30 136   0,30   0,22%

Nasabah, pelajari seksama agar duit tak melayang


Kamis, 05 Maret 2015 / 10:20 WIB
Nasabah, pelajari seksama agar duit tak melayang
ILUSTRASI. Tahu goreng krispi. Para pedangang tahu punya triknya tersendiri untuk bikin tahu goreng jadi renyah tahan lama hingga berjam-jam.


Reporter: Galvan Yudistira, Herry Prasetyo, Tedy Gumilar | Editor: Tri Adi

Hampir seluruh harta benda  Agung Sabarkah habis terjual dalam dua tahun terakhir. Ia juga masih punya utang di bank sebesarRp 600 juta. Gara-garanya, mantan Direktur Operasional PT Anugrah Singgah Sentosa ini menjadi korban penggelapan dana oleh pemilik dan direksi Rex Capital Futures.

Sebagai direktur operasional, Agung dituntut mengganti uang perusahaan yang sedianya digunakan untuk trading valuta asing alias foreign exchange (forex). Sial, dana sebesar Rp 1,03 miliar malah dibawa kabur manajemen Rex Capital. Lebih sial lagi, Agung juga diceraikan oleh istrinya. Kini  kedua anaknya juga memilih tinggal bersama mantan istrinya di Yogyakarta. “Jabatan saya dari direktur operasional, kini  manajer biasa,” keluh Agung.

Agung hanya satu dari sekian nasabah yang menjadi korban manajemen perusahaan pialang yang nakal. Tentu, tidak ada nasabah yang mau menjadi korban dan kehilangan duitnya. Karena itu,  calon investor ataupun investor pemula di perdagangan berjangka sebaiknya  terburu nafsu untuk membiakkan duit dan meraup keuntungan besar. Ada beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan. Sri Nastiti Budianti, Sekretaris Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), mengatakan, calon investor sebaiknya menggunakan tip 7P sebelum mulai berinvestasi.

Yang dimaksud 7P, pertama, pelajari latar belakang perusahaan pialang Anda. Kedua, pelajari tata cara bertransaksi dan penyelesaian perselisihan. Ketiga, pelajari kontrak berjangka komoditi yang akan diperdagangkan. Keempat, pelajari wakil pialang yang telah mendapatkan izin dari Bappebti. Kelima, pelajari isi dokumen perjanjian. Keenam, pelajari risiko yang dihadapi. Ketujuh,  pantang percaya pada janji-janji keuntungan tinggi.

Gema Goeryadi, pendiri sekaligus Presiden Astronacci International, mengatakan, banyak nasabah tidak memiliki pengetahuan terkait perdagangan berjangka.  Tahun lalu Gema menggelar survei kepada 12.000 investor pasar berjangka. Hasilnya, 90% dari jumlah responden tidak memahami mengapa mereka trading dan apa yang mereka perjualbelikan.  Selain itu, banyak nasabah berinvestasi hanya karena janji keuntungan yang bombastis dan pasti.

Gema mengatakan, calon nasabah harus banyak belajar dan memahami aturan main di pasar berjangka, terutama sistem perdagangan alternatif (SPA). “Jangan percaya perdagangan berjangka bisa membikin Anda kaya dalam waktu singkat,” kata Gema.

Untuk mengedukasi calon nasabah, Bihar Sakti Wibowo, Direktur Bursa Berjangka Jakarta (BBJ), mengatakan, BBJ setiap pekan juga mengadakan pelatihan gratis bagi calon investor. “Perusahaan pialang yang baik biasanya juga menyediakan pelatihan,” kata Bihar.


Lapor jika telat cair

Tak cuma perlu belajar aturan main, calon nasabah juga mesti memahami berbagai modus kecurangan yang kerap dilakukan perusahaan pialang sehingga membikin nasabah merugi. Andre, seorang trader forex kawakan, mengatakan, salah satu modus kecurangan pialang adalah pengaturan harga yang tidak wajar.

Broker nakal juga dengan mudah mengganggu transaksi nasabah melalui sistem di dealing desk mereka. Misalnya, dengan menghapus order secara sepihak, menggeser harga, hingga mematikan penggunaan robot yang sedang berjalan. “Hal ini bisa dilakukan dengan mudah oleh pekerja senior di perusahaan pialang agar nasabah kalah dan uang plus komisi khusus masuk ke kantong mereka,” tutur Andre.

Karena itu, Tris Sudarto, Direktur Utama Kliring Berjangka Indonesia, menyarankan, calon nasabah sebaiknya punya konsentrasi untuk bertransaksi sendiri. “Jangan menyerahkan PIN dan password kepada marketing untuk melakukan transaksi,” kata Tris.

Terkait penyalahgunaan dana nasabah, Tris mengatakan, calon nasabah jangan mau mentransfer margin ke rekening yang bukan rekening terpisah resmi milik perusahaan pialang. Calon nasabah bisa melihat informasi rekening terpisah pialang di situs web Bappebti.

Masalahnya, penyalahgunaan dana nasabah bisa terjadi meski duit Anda sudah masuk rekening terpisah milik perusahaan pialang. Karena itu, Bihar mengatakan, jika sekali saja mengalami kesulitan menarik dana, nasabah wajib langsung melapor ke otoritas bursa ataupun Bappebti. Biasanya, kata Bihar, dana nasabah bisa cair dalam waktu satu hari setelah transaksi penarikan. Jika lebih dari itu,  duit nasabah kemungkinan bermasalah. Nasabah sebaiknya tidak terbuai dengan janji perusahaan pialang yang meminta  nasabah bersabar.

Meski sudah berhati-hati, nasabah sebaiknya siap bila di kemudian hari terjadi sengketa dengan perusahaan pialang. Nah, dalam formulir perjanjian dengan perusahaan pialang, calon nasabah biasanya diminta memilih jalur penyelesaian sengketa. Bihar mengatakan, calon nasabah harus hati-hati terhadap wakil pialang yang mengarahkan pilihan jalur penyelesaian sengketa.

Bagi nasabah yang mementingkan pengembalian dana dan tidak ingin menyelesaikan melalui jalur pengadilan, Bihar menyarankan untuk memilih jalur Badan Arbitrase Perdagangan Berjangka Komoditi (Bakti). “Penyelesaian sengketa di Bakti cukup baik dan adil baik bagi nasabah maupun perusahaan pialang,” kata Bihar.

Semua kembali kepada Anda sebagai pemilik duit. Untung Anda yang menikmati, rugi pun Anda sendiri yang tanggung.  


Laporan Utama
Kontan No. 23-XIX, 2015

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×