kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.905.000   3.000   0,16%
  • USD/IDR 16.450   0,00   0,00%
  • IDX 6.832   16,22   0,24%
  • KOMPAS100 991   5,82   0,59%
  • LQ45 767   3,97   0,52%
  • ISSI 217   0,70   0,32%
  • IDX30 399   1,92   0,48%
  • IDXHIDIV20 473   -0,50   -0,11%
  • IDX80 112   0,65   0,59%
  • IDXV30 115   0,56   0,49%
  • IDXQ30 131   0,39   0,30%

Mulai Susun RKP, Pemerintah Targetkan Ekonomi Indonesia 2026 Tumbuh Hingga 6,3%


Senin, 05 Mei 2025 / 14:52 WIB
Mulai Susun RKP, Pemerintah Targetkan Ekonomi Indonesia 2026 Tumbuh Hingga 6,3%
ILUSTRASI. Pemerintah mulai menyusun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2026 dengan target pertumbuhan ekonomi yang ambisius, yakni pada kisaran 5,8% hingga 6,3%.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Pemerintah mulai menyusun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2026 dengan target pertumbuhan ekonomi yang ambisius, yakni pada kisaran 5,8% hingga 6,3%.

Adapun dari sisi pengeluaran, konsumsi masyarakat ditargerkan pada kisaran 5,5% hingga 5,8%, konsumsi pemerintah 6,8% hingga 8%, serta investasi 6,2% hingga 7,2%.

Deputi Bidang Perencanaan Makro Pembangunan Kementerian PPN/Bappenas  Eka Chandra Buana mengungkapkan, meski target tersebut menantang, pemerintah tetap optimis dengan memperkuat strategi fiskal dan stabilitas eksternal.

"Kalau kita lihat bagaimana tantangan 2026 ini memang cukup berat, kita akan meningkatkan growth mencapai 6,3%. Ada potensi downside risk 5,8% akibat guncangan di global tersebut," ujar Chandra dalam Rakorbangpus 2025 dan Kick Off Meeting Penyusunan RKP 2026, Senin (5/5).

Untuk itu, ia menekankan pentingnya memperkuat stabilitas eksternal melalui perbaikan neraca pembayaran Indonesia.

Baca Juga: Ekonomi Kuartal I-2025 Cuma Tumbuh 4,87%, Menko Ekonomi: Kita Nomor Dua Setelah China

Pemerintah berkomitmen menjaga defisit transaksi berjalan tetap rendah untuk menjamin stabilitas ekonomi makro. 

Selain itu, sektor perdagangan ditargetkan tetap surplus melalui strategi industrialisasi yang menghasilkan produk ekspor berteknologi menengah hingga tinggi.

"Secara keseluruhan ditargetkan untuk neraca pembayaran akan surplus di tahun 2026 dengan cadangan devisa sebesar US$171 miliar yang mampu membiayai 6 bulan impor," katanya.

Chandra juga menyoroti pentingnya peran daerah dalam pencapaian target nasional. Ia menyampaikan apresiasi kepada sejumlah provinsi yang telah aktif berdiskusi dan berkontribusi dalam perumusan target-target pembangunan daerah.

Ia menekankan, kolaborasi antara pusat dan daerah sangat penting untuk mendorong pertumbuhan yang merata, khususnya untuk memperkecil kesenjangan antara Kawasan Timur Indonesia (KTI) dan Kawasan Barat Indonesia (KBI).

Di sisi lain, Chandra menyebut bahwa untuk mencapai target pertumbuhan tersebut, Indonesia membutuhkan total investasi sebesar Rp 8.297 triliun pada tahun 2026.

"Kalau kita lihat tentu saja ada kebutuhan investasi yang harus dikeluarkan untuk mencapai pertumbuhan tersebut. Kami menghitung bahwa untuk tahun 2026 terdapat total kebutuhan investasi sebesar Rp 8.297 triliun," imbuhnya.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I 2025 Paling Lambat dalam 3 Tahun Terakhir

Selanjutnya: Link Live Streaming Persis Solo vs Arema FC di BRI Liga 1 Pukul 19.00 WIB

Menarik Dibaca: Aplikasi World Buka Suara Terkait Izin Operasional di Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×