kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Muhammadiyah kritik pemberian remisi bagi koruptor


Jumat, 20 Agustus 2010 / 12:32 WIB


Reporter: Hans Henricus | Editor: Edy Can


JAKARTA. Keputusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan remisi kepada para koruptor terus menuai kritik. Salah satunya dari Pengurus Pusat Muhammadiyah.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan, presiden harus berhati-hati memberikan remisi tersebut. "Saya sarankan pemerintah untuk sedikit menyantuni kepekaan, sensivitas dari rakyat," kata Din, usai bertandang ke Istana Wakil Presiden, Jumat (20/8).

Dia menjelaskan, ada kepekaan dari masyarakat yang menganggap korupsi ini sebagai kejahatan terhadap negara dan juga terhadap rakyat. Menurut Din, persepsi dan suasana kebatinan rakyat seperti itulah yang seyogianya dipertimbangkan pemerintah untuk tidak memberikan grasi atau remisi yang berlebihan.

Apalagi, kata Din, masyarakat merasakan kesusahan dan kesulitan hidup dengan melambungnya harga-harga, kenaikan tarif dasar listrik sementara mereka saat-saat ini harus membayar uang kuliah, sekolah, belum lagi keperluan lain karena akan ada hari raya. "Hal-hal semacam inilah yang seyogianya pemerintah sensitif terhadap penderitaan rakyat. Jangan sekali-kali kemudian menyinggung perasaan rakyat, mengusik rasa keadilannya," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×