kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Momen Lebaran dan Perbaikan Mobilitas akan Dorong Peningkatan Keyakinan Konsumen


Jumat, 08 April 2022 / 16:21 WIB
Momen Lebaran dan Perbaikan Mobilitas akan Dorong Peningkatan Keyakinan Konsumen
ILUSTRASI. Pedagang menjual sayur-mayur di Pasar. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/hp.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Optimisme konsumen nampak menurun pada Maret 2022. Berdasarkan survei konsumen Bank Indonesia (BI), ini terlihat dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Maret 2022 yang sebesar 111,0 atau lebih rendah dari 113,1 pada bulan Februari 2022. 

Meski ada penurunan pada Maret 2022, Analis Makroekonomi Bank Danamon Irman Faiz tetap optimistis kepercayaan konsumen ke depan akan meningkat seiring dengan perbaikan aktivitas ekonomi dan ada momen Ramadhan serta Idul Fitri. 

Faiz melihat, peluang meningkat ada pada Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) Saat Ini. Meski, komponen ini pada Maret 2022 tercatat sebesar 93,9 atau melambat dari 95,5 pada bulan sebelumnya. Tak hanya melambat, bahkan ini berada di zona pesimistis dengan indeks di bawah 100. 

Baca Juga: Ekspektasi Konsumen Terhadap Kondisi Ekonomi ke Depan Menurun

“Seharusnya komponen kondisi ekonomi terkini bisa terus membaik meski sekarang berada di bawah 100. Dengan puasa dan Lebaran diperkirakan akan mendorong komponen ini kembali ke zona optimistis,” tutur Faiz kepada Kontan.co.id, Jumat (8/4). 

Sedangkan untuk ke depan, Faiz memperkirakan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) masih akan terjaga, meski ada beberapa tantangan yang menghadang. 

Seperti, bila ada peningkatan kasus harian Covid-19 karena varian baru yang menyebabkan pemerintah menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) lagi. Ini kemudian akan memengaruhi ekspektasi konsumen. 

Selain itu, kenaikan harga barang terutama untuk bahan bakar dan barang yang kena Pajak Pertambahan Nilai (PPN) juga akan menekan ekspektasi konsumen. “Meski memang ada peluang untuk melandai, tetapi kami masih yakin dampaknya tidak akan terlalu besar sehingga ekspektasi konsumen masih ada di zona optimistis,” tandas Faiz. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×