kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.691.000   12.000   0,71%
  • USD/IDR 16.389   -73,00   -0,45%
  • IDX 6.838   -35,50   -0,52%
  • KOMPAS100 1.017   -9,69   -0,94%
  • LQ45 792   -12,21   -1,52%
  • ISSI 210   0,70   0,34%
  • IDX30 411   -6,02   -1,44%
  • IDXHIDIV20 496   -5,91   -1,18%
  • IDX80 115   -1,39   -1,20%
  • IDXV30 121   0,39   0,32%
  • IDXQ30 135   -2,13   -1,56%

Moeldoko: TNI yang mau ke KPK harus pensiun dulu


Sabtu, 09 Mei 2015 / 11:18 WIB
Moeldoko: TNI yang mau ke KPK harus pensiun dulu
ILUSTRASI. Kamonohashi Ron no Kindan Suiri Episode 9 Subtitle Indonesia, Sinopsis dan Jadwal


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Panglima TNI Jenderal Moeldoko menegaskan, tidak boleh ada personil TNI aktif satupun yang bisa masuk bergabung ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) jika tidak mengundurkan diri ataupun pensiun dari kedinasan.

"Karena memang tidak boleh, kecuali tak atif atau pensiun. Hati-hati ya wartawan kalau menulis, bisa repot nih keadaan kalau salah tulis," ujar Moeldoko saat di-doorstop wartawan seusai bersama Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti meninjau persiapan kedatangan Presiden Joko Widodo di Pasar Pharaa, Sentani, Papua, Sabtu (9/5) pagi waktu setempat.

Sebelumnya diberitakan seorang perwira aktif TNI akan menduduki posisi Sekretaris Jenderal (Sekjen) KPK sehingga menimbulkan kontroversi di publik.

Sementara itu, Badrodin menyatakan, sebenarnya untuk menduduki posisi Sekjen KPK harus seorang sipil. "Artinya, kalau TNI dia harus mundur atau pensiun. Jadi, tidak boleh perwira aktif," katanya.

Badrodin menambahkan, dalam pertemuan dengan KPK, beberapa waktu lalu, yang diminta sebenarnya adalah posisi Sekjen dan Inspektorat Jenderal untuk di KPK. Polri pun juga diminta untuk menduduki Deputi Penindakan dan Penyidikan. (Suhartono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×