CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.864   -4,00   -0,03%
  • IDX 7.158   -56,74   -0,79%
  • KOMPAS100 1.093   -9,86   -0,89%
  • LQ45 870   -5,35   -0,61%
  • ISSI 216   -2,13   -0,98%
  • IDX30 446   -1,95   -0,43%
  • IDXHIDIV20 540   0,13   0,02%
  • IDX80 125   -1,10   -0,87%
  • IDXV30 136   0,28   0,20%
  • IDXQ30 149   -0,34   -0,23%

Moeldoko: Jangan ragu investasi di Indonesia


Rabu, 16 April 2014 / 11:00 WIB
Moeldoko: Jangan ragu investasi di Indonesia
Daftar pemenang Piala Citra Festival Film Indonesia 2022 dan nonton online film-film pemenang Piala Citra Festival Film Indonesia 2022.


Reporter: Syarifah Nur Aida | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Panglima TNI Jenderal Moeldoko menegaskan, investor akan mencari negara beriklim stabil dengan kinerja ekonomi yang baik agar bisa menginvestasikan modalnya.

“Negara yang paling cocok adalah Indonesia. Jangan ragu datang ke Indonesia, karena negaranya damai dan sangat cocok untuk investasi," ujar Moeldoko di acara The 14th Annual Citi Economic and Political Outlook, di Hotel Four Seasons, Jakarta, Rabu (16/4).

Moeldoko menyebut, Indonesia kini memiliki 4 prioritas dalam hal ekonomi dan politik. Pertama, pemilu 2014 harus sukses, demokratis, aman, dan damai.

Kedua, Indonesia harus mampu mengelola ekonomi di tnengah ketidakpastian dan perlambatan ekonomi global.

Ketiga, kerukunan dan toleransi harus dijaga di tengah kemajemukan bangsa. Keempat, bangsa Indonesia harus mempertahankan kedaulatan secara tegas.

Berkaca pada dugaan penyadapan yang dilakukan negara tetangga seperti Australia terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan beberapa tokoh penting lain, Moeldoko menegaskan Indonesia harus membangun teknologi komunikasi yang mampu menangkal upaya penyadapan.

Selain itu, Indonesia harus mampu bersikap tegas dan mengingatkan negara partner kerja sama untuk menjunjung tinggi etika berpolitik.

Terkait kedaulatan pangan, Moeldoko menyebut Indonesia seperti orang sakit yang harus diberi infus di rumahsakit.

Bedanya, infus yang masuk ke tanah air berupa beras, garam dan komoditas pangan lain. Pemerintah diminta membangun tekad untuk mandiri mengurus bangsa.

"Pasti bisa kembangkan semangat tidak impor, tidak berpikir pragmatis, semangat untuk mandiri, maju bersama," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×