kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Minyak anjlok, harga BBM 7.812,2 per liter


Selasa, 02 Desember 2014 / 07:07 WIB
Minyak anjlok, harga BBM 7.812,2 per liter
ILUSTRASI. Aktifitas bongkar muat peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (6/6/2023). KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Adi Wikanto, Benedictus Bina Naratama, Jane Aprilyani | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Harga minyak di pasar dunia anjlok di bawah US$ 70 per barel. Bahkan, kemarin (2/12), harga minyak jenis light crude untuk pengiriman Desember 2014 tercatat US$ 64,41 per barel. Adapun harga minyak brent US$ 68,13 per barel. Terus turunnya harga minyak dunia memunculkan harap harga BBM subsidi bisa turun.    

Penentuan harga BBM jenis tertentu, termasuk premium, di Indonesia menggunakan acuan Means of Platts Singapore (MoPS). Ini adalah penilaian produk trading BBM di kawasan Asia. Dengan acuan itu, formula harga BBM sebelum pajak adalah MoPS plus komponen alpha (margin dan fee distribusi). Tahun 2014, pemerintah menetapkan alpha Rp 734,20 per liter. 

Namun, karena cuma PT Pertamina yang berlangganan data MoPS, ekonom memperkirakan penentuan harga BBM dengan acuan harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP).

Yang patut diketahui dalam penghitungan biaya keekonomian BBM, tiap 1 barel minyak mentah (159 liter) hanya menghasilkan 85% BBM atau sekitar 135 liter. Lalu, formula penentuan harga BBM adalah, ICP dikalikan nilai tukar rupiah dibagi dengan jumlah liter BBM dalam satu barel, lalu ditambah komponen alpha.

Saat ini, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) belum mengumumkan ICP November. Biasanya, ICP di atas harga minyak WTI  plus US$ 5-US$ 15 per barel.

Data Bloomberg, harga rata-rata minyak WTI di bursa New York pada November untuk pengiriman Januari 2015  di US$ 75,97 per barel, sedang pada perdagangan Senin (2/12) US$ 65,47 per barel. Dengan demikian ICP November sekitar US$ 80 per barel. 

Dengan nilai tukar rupiah Senin kemarin Rp 12.246 per dollar Amerika Serikat (AS), harga BBM sebelum pajak adalah Rp 7.812,20 per liter. "Harga keekonomian BBM plus pajak di bawah Rp 8.500 per liter," kata Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Pertambangan dan Energi Reform Minner Institute Pri Agung Rahmanto, kemarin.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, bilang, harga minyak di pasar dunia saat ini tidak bisa langsung menjadi acuan penentuan harga BBM. "Harga hari ini, untuk pengiriman bulan depan atau bulan-bulan selanjutnya," kata  dia.

Untuk menentukan harga BBM harus melihat ICP secara rata-rata. Dengan dasar ini, harga BBM masih di atas harga subsidi. Jika ICP November US$ 80 per barel, rata-rata ICP tahun berjalan: US$ 100,75 per barel. Dengan formula dan nilai tukar sama di atas, maka harga BBM bersubsidi versi pemerintah Rp 9.876,62 per liter, sebelum pajak.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×