kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga BBM naik, inflasi Jabar lampaui nasional


Senin, 01 Desember 2014 / 18:40 WIB
Harga BBM naik, inflasi Jabar lampaui nasional
ILUSTRASI. Kurs Dollar-Rupiah di BCA Hari Ini Kamis 15 Juni 2023, Tengok Sebelum Tukar Valas. ANTARA FOTO/Reno Esnir/tom.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

BANDUNG. Inflasi November 2014 Jawa Barat mencapai 1,59%, atau melampaui inflasi nasional sebesar 1,5%.

“Pengaruh terbesar dalam inflasi kali ini adalah kenaikan harga BBM bersubsidi. Dampak langsungnya bisa dilihat dari sumbangan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan yang menduduki paling tinggi terhadap inflasi mencapai 5,23 persen,” ujar Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat, Dody Gunawan Yusuf di Bandung, Senin (1/12).

Kelompok lainnya yang cukup tinggi menyumbang inflasi adalah bahan makanan sebesar 2,4 persen diikuti kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,37 persen.

Inflasi tersebut terjadi di seluruh daerah di Jabar. Dari hasil pantauan, inflasi tertinggi terjadi di Bekasi sebesar 1,99%, diikuti Kota Depok 1,81%, Kota Sukabumi 1,56%, Kota Bogor 1,49%, Kota Bandung 1,27%, Kota Tasikmalaya 1,08%, dan Kota Cirebon 1%.

“Kalau kita perhatikan, angka inflasi yang berdekatan dengan Jakarta nilai inflasinya lebih tinggi. Ini disebabkan karena daerah tersebut, selain terkena imbas kenaikan BBM, juga terkena dampak sayuran dan bumbu-bumbu seperti cabai merah,” ucapnya.

Dody mengaku, inflasi Jawa Barat lebih besar dari angka nasional setelah empat bulan sebelumnya berada di bawah nasional. Ia memperkirakan, inflasi lebih besar akan terjadi di November dan Desember. Sebab, jika dampak langsung BBM akan terjadi selama tiga bulan, maka inflasi lebih besar akan terjadi di bulan depan.

“Inflasi bulan ini baru sepertiga dari pantauan BPS. Kami memperkirakan, dampak langsung BBM bersubsidi terhadap inflasi di bulan depan dua kali lipatnya. Angka itu belum ditambah dengan dampak tidak langsung,” imbuhnya.

Untuk mengurangi penyebab inflasi, pemerintah diharapkan bisa menekan harga sayuran, bumbu-bumbu, ataupun beras. (Kontributor Bandung, Reni Susanti)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×