kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Mimpi Jadi Anggota OECD Makin Dekat, Airlangga Yakin Indonesia Bisa Jadi Negara Maju


Rabu, 29 Mei 2024 / 11:05 WIB
Mimpi Jadi Anggota OECD Makin Dekat, Airlangga Yakin Indonesia Bisa Jadi Negara Maju
ILUSTRASI. Pemerintah terus berupaya agar Indonesia bisa sejajar dengan negara maju yang memiliki pendapatan per kapita tinggi.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus berupaya agar Indonesia bisa sejajar dengan negara-negara maju yang memiliki pendapatan per kapita yang tinggi pada tahun 2045.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah menjadi anggota penuh Organisation for Economic Co-opeartion and Development (OECD). 

Keanggotaan Indonesia dalam OECD menjadi sangat penting lantaran dapat menjadi rambu bagi Indonesia agar senantiasa adaptif terhadap perkembangan global yang terjadi.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa masuknya Indonesia menjadi anggota OECD akan bisa meningkatkan investasi di Indonesia serta mendorong produk domestik bruto (PDB) sekitar 1%.

Baca Juga: Jokowi Bertemu Sekjen OECD, Bahas Perkembangan Proses Aksesi OECD Indonesia

"Artinya manfaat bagi dunia usaha, para pekerja dan UMKM itu juga akan mendorong ketahanan ekonomi nasional dari lapangan kerja," ujar Airlangga dalam Konferensi Pers di Jakarta, Rabu (29/5).

Proses aksesi tersebut diharap dapat menjadi katalisator untuk meningkatkan pendapatan per kapita Indonesia di atas US$ 12.000 pada 2025 mendatang.

"Tentu kita bisa target yang lebuh tinggi di US$ 12.000 dalam 10 tahun ke depan, kemudian dalam 20 tahun ke depan kita tingkatkan lagi menjadi US$ 24.000 hingga US$ 30,000," katanya.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diramal Masih Ada di Kisaran 5% hingga 2025

Tidak hanya itu, kata dia, aksesi OECD ini menjadi penting untuk mengawal proses Indonesia lepas dari  jebakan negara berpendapatan menengah (midle income trap) sehingga menjadi negara maju dan mewujudkan Indonesia Emas 2045.

"Agar kita tumbuh ekonominya yang inklusif dan berkelanjutan keluar dari middle income trap dengan negara berpenghasilan," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×