Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya pengendalian inflasi pada tahun 2023, menghadapi sejumlah tantangan.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan, ada tiga tantangan terkait inflasi yang datang baik dari sisi global maupun dalam negeri.
"Kita memang bersyukur inflasi sudah melandai, tetapi tetap ada tiga tantangan inflasi yang harus dihadapi agar rakyat sejahtera," terang Perry dalam Kick Off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Jawa 2023, Rabu (5/4).
Perry erinci tantangan tersebut. Pertama, inflasi global masih tinggi dan memberi dampak pada Indonesia.
Baca Juga: Inflasi Rendah, Daya Beli Masih Lemah
Memang, inflasi global tahun 2023 berpotensi melandai ke kisaran 5% hingga 6% secara tahunan, atau tidak setinggi tahun 2022 yang mencapai 10%.
Namun, Perry tetap meminta Indonesia waspada akan dampak rambatannya.
Untuk menjaga agar inflasi dari global tak beri dampak signifikan pada dalam negeri, BI mengeluarkan jurus jaga nilai tukar rupiah.
Kedua, mengenai kecukupan pasokan. Dalam hal ini, perlunya koordinasi antardaerah. Sehingga, bila ada daerah surplus komoditas pangan, bisa menyuplai daerah yang defisit komoditas pangan.
Ketiga, adanya faktor musiman. Dalam waktu dekat, Indonesia akan merayakan hari raya Idul Fitri.
Baca Juga: BPS Ungkap Faktor Inflasi di Awal Ramadhan Rendah
Sesuai sejarahnya, saat hari raya Idul Fitri, harga-harga pangan melambung tinggi. Sehingga, otoritas harus memastikan ketersediaan suplai dan melakukan operasi pasar agar tidak ada yang menimbun bahan pangan.
Sementara pada kuartal III dan kuartal IV, sesuai pola musiman akan ada cuaca yang tidak baik sehingga harus diatasi untuk menajga inflasi pangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News