kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meski neraca dagang surplus, BPS: Waspadai turunnya impor bahan baku dan barang modal


Rabu, 15 April 2020 / 20:02 WIB
Meski neraca dagang surplus, BPS: Waspadai turunnya impor bahan baku dan barang modal
ILUSTRASI. Aktivitas bongkar muat di Terminal Petikemas Tanjung Priok, Jakarta Utara.


Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Herlina Kartika Dewi

"Tentu langkah ini cukup menggembirakan di tengah situasi yang tidak menentu. Tapi kita tetap perlu mewaspadai komposisi impor kita, di mana selama bulan Januari-Maret 2020 impor bahan baku mengalami penurunan 2,82%, impor barang modal mengalami penurunan 13,07%," paparnya.

Menurut Suhariyanto, penurunan ini kemungkinan besar akan berpengaruh kepada pergerakan sektor industri, perdagangan, dan investasi.

Lebih lanjut, Suhariyanto menjelaskan, ada tiga negara yang mencatatkan surplus terhadap neraca dagang Indonesia. Adapun ketiga negara tersebut adalah Amerika Serikat (AS) dengan surplus sebesar US$ 3 miliar, India dengan surplus sebesar US$ 1,9 miliar, serta Belanda dengan surplus sebesar US$ 535 juta.

Kemudian, ada tiga negara yang mencatatkan defisit terhadap neraca perdagangan Indonesia, yaitu Australia dengan defisit US$ 562 juta, Thailand dengan defisit sebesar US$ 892 juta, serta China dengan defisit US$ 2,9 miliar.

Baca Juga: Impor Maret naik, ditopang pertumbuhan impor non migas

Yang perlu dicatat adalah komposisi impor bahan baku dan impor bahan modal mengalami pertumbuhan negatif.

"Itu yang perlu kita waspadai supaya kita bisa membuat perencanaan yang lebih tepat di bulan-bulan berikutnya," kata Suhariyanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×