kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.470.000   6.000   0,24%
  • USD/IDR 16.710   6,00   0,04%
  • IDX 8.672   -14,34   -0,17%
  • KOMPAS100 1.192   -1,39   -0,12%
  • LQ45 855   0,64   0,07%
  • ISSI 309   -0,79   -0,26%
  • IDX30 438   0,16   0,04%
  • IDXHIDIV20 506   1,07   0,21%
  • IDX80 134   0,04   0,03%
  • IDXV30 139   -0,04   -0,03%
  • IDXQ30 139   0,27   0,19%

Impor Maret naik, ditopang pertumbuhan impor non migas


Rabu, 15 April 2020 / 17:29 WIB
Impor Maret naik, ditopang pertumbuhan impor non migas
ILUSTRASI. Aktivitas bongkar muat di Terminal Petikemas Tanjung Priok, Jakarta Utara


Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia pada Maret 2020 mencapai US$ 13,35 miliar. Jumlah ini naik sebanyak US$ 1,80 miliar atau 15,60% mom apabila dibandingkan dengan Februari 2020 sebesar US$ 11,54 miliar.

Kenaikan nilai impor ini disebabkan oleh naiknya nilai impor non minyak dan gas (migas) menjadi sebesar US$ 11,74 miliar atau 19,83% mom, dari sebelumnya US$ 9,80 miliar.

Baca Juga: Meski masih didominasi bahan baku, impor barang konsumsi naik tinggi

Meski begitu, di saat yang sama impor migas turun 8,07% mom menjadi sebesar US$ 1,60 miliar dari bulan sebelumnya, yang sebesar US$ 1,74 miliar.

Lebih lanjut, penurunan impor migas ini dipicu oleh turunnya nilai impor minyak mentah dan hasil minyak. Adapun nilai masing-masing dari minyak mentah dan hasil minyak adalah sebesar US$ 548,5 juta atau 6,77% mom dan US$ 822,7 juta atau 12,69% mom.

Sebaliknya, nilai impor gas di bulan Maret naik menjadi sebesar US$ 235,3 juta atau 8,43% mom dari sebelumnya US$ 217,0.

Kemudian, secara total nilai impor kumulatif pada periode bulan Januari–Maret 2020 mengalami penurunan menjadi sebesar US$ 39,16 miliar. Jumlah ini turun 3,69% yoy apabila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar US$ 40,66 miliar.

Secara rinci, pada periode Januari-Maret 2020 penurunan impor tercatat pada sektor nonmigas sebesar 5,80% yoy menjadi US$ 33,82 miliar, dari periode sebelumnya sebesar US$ 35,90 miliar.

Namun demikian, impor migas pada periode ini tercatat naik sebesar 12,18% yoy menjadi US$ 5,34 miliar, dari periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar US$ 4,76 miliar.

Peningkatan impor migas pada periode Januari-Maret 2020, disebabkan oleh naiknya impor minyak mentah menjadi sebesar US$ 1,65 miliar atau 42,21% yoy, dari periode sebelumnya senilai US$ 1,16 miliar.

Selain itu kenaikan impor migas juga ditopang oleh naiknya impor gas menjadi sebesar US$ 821,5 juta atau 61,49% yoy, dari periode sebelumnya sebesar US$ 508,7 miliar.

Baca Juga: BPS catat impor Indonesia bulan Maret 2020 turun 0,75% jadi US$ 13,35 miliar

Sementara, impor hasil minyak mencatat penurunan sebesar 7,21% yoy menjadi US$ 2,86 miliar, dari periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar US$ 3,09 miliar.

Selama 13 bulan terakhir, BPS mencatat nilai impor migas tertinggi adalah pada April 2019 dengan nilai mencapai US$ 2,23 miliar. Sementara, nilai terendah berada pada bulan Maret 2019, yaitu sebesar US$ 1,52 miliar.

Adapun nilai impor nonmigas tertinggi tercatat oleh BPS pada bulan Juli 2019, yaitu sebesar US$ 13,77 miliar dan terendah di Juni 2019 dengan nilai US$ 9,78 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×