kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.975.000   59.000   3,08%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Meski ada angin segar, pengusaha travel belum yakin Arab Saudi gelar umroh kembali


Selasa, 15 September 2020 / 16:08 WIB
Meski ada angin segar, pengusaha travel belum yakin Arab Saudi gelar umroh kembali
ILUSTRASI. Muslim pilgrims wearing face masks and keeping social distance perform Tawaf around Kaaba during the annual Haj pilgrimage amid the coronavirus disease (COVID-19) pandemic, in the holy city of Mecca, Saudi Arabia July 31, 2020. Saudi Press Agency/Handout


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Harian Forum Silaturahmi Asosiasi Travel Haji Umroh Artha Hanif masih pesimis pelaksanaan umroh akan kembali digelar pemerintah Arab Saudi.

Meski pun informasi dibukanya kembali akses internasional ke Arab Saudi menjadi angin segar yang memberi harapan untuk pelaksanaan umroh. Namun, pelaksanaan umroh kembali akan membutuhkan tahapan yang panjang.

"Saya pikir masih butuh waktu panjang tidak bisa dalam waktu dekat, walau pun kita sudah senang ada berita akses internasional dibuka," ujar Artha saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (15/9).

Baca Juga: Inilah 93 RW zona merah corona di Depok hingga 23 September 2020

Asal tahu saja, sebelumnya pemerintah Arab Saudi melakukan penutupan wilayah (lockdown) untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19). Lockdown dilakukan sejak Februari 2020 lalu.

Langkah tersebut membuat ibadah umroh yang biasanya digelar ikut berhenti. Termasuk juga penyelenggaraan ibadah haji yang hanya dibuka bagi masyarakat yang ada di Arab Saudi.

Oleh karena itu, Artha bilang akan ada tahapan bila umroh akan kembali dibuka. Sedangkan hingga saat ini belum ada hasil evaluasi dari pelaksanaan haji kemarin yang akan menjadi acuan dalam penyelenggaraan umroh.

Baca Juga: Sebanyak 78 perawat telah terjangkit Covid-19

Penyelenggaraan umroh dinilai lebih kompleks dari penyelenggaraan haji. Pasalnya dalam penyelenggaraan umroh memiliki keleluasaan waktu dibandingkan ibadah haji.

Hal itu yang membuat Artha pesimis penyelenggaraan umroh akan langsung dibuka untuk seluruh negara. Artha mengungkapkan pembukaan umroh pasti akan dilakukan bertahap.

Ia mencontohkan tahapan akan diawali dengan kembali membuka Masjidil Haram untuk solat bagi penduduk Mekah. Setelah itu bertahap ibadah umroh diperbolehkan untuk penduduk Mekah, meluas ke penduduk Arab Saudi, meluas ke penduduk Timur Tengah, baru terakhir terbuka untuk internasional. "Pelan-pelan dia buka tidak akan dibuka langsung karena khawatir pandemi Covid-19 di Arab Saudi tidak terkontrol," terang Artha.

Artha juga menyampaikan persiapan fasilitas untuk penyelenggaraan ibadah umroh masih belum dilakukan hingga saat ini. Persiapan juga memerlukan waktu mengingat selama lockdown hotel yang biasanya digunakan untuk jemaah umroh tutup.

Baca Juga: Pemerintah diminta kawal ketat penanganan covid-19 di semua daerah

Selain itu tenaga kerja yang mayoritas berasal dari luar Arab Saudi pun telah kembali ke negaranya. Oleh karena itu dalam menghidupkan kembali aktivitas umroh akan memerlukan waktu.

Biro perjalanan umroh akan mulai memberangkatkan jemaah bila telah ada keputusan resmi dari pemerintah Arab Saudi. Asal tahu saja, dalam satu musim, sekitar 7 bulan, Indonesia bisa memberangkatkan lebih dari 1 juta jemaah.

Selanjutnya: UPDATE Corona Indonesia, Selasa (15/9): 225.030 kasus,161.065 sembuh, 8.965 meninggal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×