kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,59   -6,76   -0.73%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah diminta kawal ketat penanganan covid-19 di semua daerah


Selasa, 15 September 2020 / 15:36 WIB
Pemerintah diminta kawal ketat penanganan covid-19 di semua daerah
ILUSTRASI. Warga menggunakan masker?di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Senin (14/09/2020). Walaupun Pemprov DKI Jakarta menerapkan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Total, namun masih banyak pelanggar yang diberikan sanksi oleh petugas dikarenakan tidak


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menyatakan akan fokus menangani Kasus Covid-19 di sembilan Provinsi. Kedelapan provinsi yang memiliki kontribusi terbesar terhadap total nasional tersebut adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Bali, Sumatera Utara dan ditambah Papua. Pasalnya, kedelapan provinsi itu berkontribusi terhadap 75% dari total kasus atau 68% dari total kasus yang masih aktif. Diluar 8 provinsi tersebut ditambahkan juga Provinsi Papua.

Menanggapi hal itu, Managing Director Institute of Developing Economies and Entrepreneurship, Sutrisno Iwantono meminta pemerintah tidak hanya fokus menangani covid-19 di kesembilan provinsi itu. Akan tetapi juga fokus menangani covid-19 di semua daerah.

“Seharusnya pengawalan ketat tidak hanya di 9 provinsi, seharusnya di seluruh daerah,” kata Sutrisno kepada Kontan, Selasa (15/9).

Sutrisno menyebutkan pentingnya pengawalan ketat penanganan covid-19 di semua daerah dilakukan secara serentak. Bagi daerah yang kasus covid-19 masih rendah, pengawalan ketat penanganan covid-19 harus dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan kasus positif covid-19. Sementara, bagi daerah yang kasus covid-19 di daerah terbilang tinggi, maka pengawalan ketat penanganan harus dilakukan untuk menekan penularan covid-19.

Baca Juga: Tenaga medis menjadi prioritas vaksin virus corona (Covid-19)

Ia mengingatkan, ketika awal pandemi covid-19 melanda Indonesia, pemerintah terkesan hanya berfokus pada DKI Jakarta dan sekitarnya. Pemerintah tidak mencegah atau mengantisipasi terjadinya penularan di daerah lain. Terbukti, wilayah Jawa Timur khususnya Kota Surabaya sempat menjadi penyumbang kasus covid-19 tertinggi.

Oleh karena itu, Sutrisno meminta agar pemerintah tidak melakukan hal serupa dengan hanya memfokuskan pengawalan ketat dan penanganan covid-19 di daerah tertentu atau di 9 provinsi saja. Ia meminta pemerintah menyadari bahwa sumber utama pandemi covid-19 adalah penularannya. Sebab itu, pemerintah harus fokus dalam penanganan covid-19 dimanapun.

Tidak hanya upaya itu, Sutrisno meminta pemerintah meningkatkan testing kepada masyarakat agar dapat mengetahui covid-19 sejak dini pada setiap warga masyarakat. Masyarakat juga diminta untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Sutrisno meyakini, setelah langkah – langkah tersebut dilakukan maka pemulihan ekonomi berangsur bisa mulai membaik.

“Kalau hanya 9 provinsi saja, nanti yang lainnya tidak terkawal, di tempat sini menurun di tempat lain naik akhirnya terjadi penularan lagi. Mestinya satu gerak, kalau mau ketat, ketat semua. Kemudian bisa dilokalisir. Dulu kasus di China, Wuhan di stop semuanya, daerah lain dilakukan hal yang sama, selesai persoalannya,” kata Sutrisno.

Selanjutnya: Korea Selatan akan amankan vaksin corona untuk 60% warganya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×