kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.555.000   9.000   0,58%
  • USD/IDR 16.190   15,00   0,09%
  • IDX 7.089   24,28   0,34%
  • KOMPAS100 1.050   2,99   0,29%
  • LQ45 820   -0,96   -0,12%
  • ISSI 212   2,00   0,95%
  • IDX30 421   -0,80   -0,19%
  • IDXHIDIV20 504   -0,45   -0,09%
  • IDX80 120   0,40   0,33%
  • IDXV30 124   0,56   0,46%
  • IDXQ30 139   -0,48   -0,34%

Menteri Koperasi dan UKM Beberkan Potensi Ekonomi Knalpot Brong


Senin, 25 Maret 2024 / 15:44 WIB
Menteri Koperasi dan UKM Beberkan Potensi Ekonomi Knalpot Brong
Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki saat Demo Day Knalpot Aftermarket di Gedung Smesco, Jakarta, Senin (25/3/2024).


Reporter: Leni Wandira | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki mengungkapkan bahwa potensi ekonomi dari produsen UMKM knalpot aftermarket atau brong itu sekitar Rp 60 miliar. 

Pernyataan itu diungkapkan Teten dalam acara Demo Day Knalpot Aftermarket yang digelar Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) di Jakarta, Senin (25/3).

"Knalpot ini menurut saya sudah cukup besar ya nilainya. Kalau sudah distandardisasi pasti akan meningkat omzetnya. Ini kalau kita lihat pertumbuhan otomotif, kan 7,64%," ujar Teten.

Baca Juga: MenKopUKM Tegaskan Perlunya Standardisasi Dukung Industri Knalpot Aftermarket

Selain itu, potensi ekonomi dari UMKM knalpot aftermarket ini cukup besar karena melibatkan 300.000 perajin knalpot. "Saya kira kalau sudah distandardisasi nantinya pasti meningkat," sambungnya.

Di sisi lain, dirinya menyayangkan bahwa knalpot aftermarket yang diproduksi oleh pelaku UMKM belum berstandar Nasional Indonesia (SNI) dan belum jelas soal regulasinya.

Sehingga, ada suatu peristiwa beberapa waktu lalu adanya petugas yang melakukan razia terhadap pengendara motor yang menggunakan knalpot brong. Untuk itu, Teten mendorong agar Badan Standarisasi Nasional (BSN) membuat untuk knalpot resmi atau aftermarket.

"Kalau sudah ada SNI maka konsumen tidak lagi takut untuk membeli knalpot aftermarket, karena sudah terstandardisasi sehingga tidak lagi terkena razia. Nanti ada aturan yang sama yang kita pegang yakni SNI," ungkapnya.

Baca Juga: MenKopUKM ke Vietnam Bidik Kerja Sama Penguatan Produksi Pangan dan KUMKM

Dia berharap melalui kegiatan Demo Day Knalpot Aftermarket pada hari ini, Senin (25/3) maka industri otomotif, termasuk perajin knalpot aftermarket mulai kembali normal.

Pemerintah sendiri mendukung penggunaan produk dalam negeri di mana 40% belanja pemerintah harus membeli produk lokal.

"Pak Presiden RI juga memiliki kebijakan untuk hilirisasi atau industrialisasi, jadi pemerintah mendukung penguatan industri nasional dan penggunaan produk dalam negeri, termasuk suku cadang otomotif di mana salah satunya adalah knalpot. Oleh karena itu kita membuat kegiatan Demo Day ini supaya semua pihak memiliki komitmen untuk mendukung produk dalam negeri," pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×