kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Menteri KKP Ungkap 5 Komoditas Utama Perikanan Indonesia Bernilai Ekonomis


Senin, 05 Februari 2024 / 14:46 WIB
Menteri KKP Ungkap 5 Komoditas Utama Perikanan Indonesia Bernilai Ekonomis
ILUSTRASI. Ada lima komoditas utama perairan laut Indonesia yang berpotensi meraup keuntungan besar untuk menarik investor.


Reporter: Leni Wandira | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan lima komoditas utama perairan laut Indonesia yang berpotensi meraup keuntungan besar untuk menarik investor dalam negeri maupun asing.

Setidaknya ada 5 komoditas kelautan di Indonesia yang punya potensi besar untuk diolah kedepannya. Seperti udang, rumput laut, ikan tilapa, kepiting, dan lobster. 

"Khusus untuk sektor perikanan budi daya, KKP memprioritaskan peningkatan produksi pada lima komoditas unggulan ekspor yakni udang, kepiting, rumput laut, lobster, dan tilapia," kata Trenggono saat membuka Indonesia Marine and Fisheries Business Forum 2024 di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (5/2).

Ia memaparkan proyeksi dari Global Seafood Market akan tumbuh dengan laju tahunan hingga 8,92%. Pertumbuhan itu membuka peluang yang sangat besar bagi industri dan para pelaku bisnisnya terutama di Indonesia.

Baca Juga: Investasi sektor Perikanan Capai Rp 9,5 Triliun

Selain itu, nilai pasar untuk komoditas udang di Indonesia sendiri pada 2023 sebesar US$ 60,4 miliar, kemudian rumput laut memiliki potensi pasar sebesar US$ 16,7 miliar, nilai pasar ikan tilapia sebesar US$ 13,9 miliar. 

"Sedangkan, untuk kepiting -rajungan US$ 484 juta (6,59% dari nilai pasar global US$ 7,35 miliar), serta lobster US$ 26 juta (0,47% dari nilai pasar global US$ 5,6 miliar)," tambahnya.

Adapun beberapa potensi dan peluang investasi di bidang kelautan dan perikanan yang sudah berjalan di antaranya, usaha pengolahan rumput laut di Wakatobi, Industri pengolahan udang terintregrasi di Kebumen, Industri pengolahan udang di Cilacap. 

"Kemudian, budi daya rumput laut di Takalar, pembenihan nila salin di Pati, budi daya dan pasca-panen udang vanamei di Lampung Timur, budi daya udang di Sumbawa Barat, serta perikanan tangkap terintegrasi dan pengolahannya di Maluku Tengah," ungkapnya.

Baca Juga: Menteri KKP Bersama eFishery Tinjau Keberlangsungan Budidaya Nila Salin di Karawang

Dia sekaligus mengajak para investor untuk menggarap potensi kelautan yang ada di Indonesia. Melihat potensi pasar yang cukup besar di tengah masyarakat Indonesia, maupun memenuhi ekspor. 

"Saya mengundang yang mulia duta besar negara sahabat dan para investor untuk berinvestasi di sektor kelautan dan perikanan Indonesia. Kami berkomitmen memberikan kemudahan perizinan, insentif, keamanan dan kestabilan iklim politik, konektivitas dan sumber daya manusia terampil sebagai tenaga kerja," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×