kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menteri KKP Blak-blakan Sebut Tata Kelola Kelautan Perikanan RI Belum Baik


Selasa, 19 Desember 2023 / 17:39 WIB
Menteri KKP Blak-blakan Sebut Tata Kelola Kelautan Perikanan RI Belum Baik
ILUSTRASI. Menteri KKP mengakui bahwa tata kelola kelautan dan perikanan di Indonesia belum sepenuhnya baik. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - BATAM. Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengakui bahwa tata kelola kelautan dan perikanan di Indonesia belum sepenuhnya baik. 

Trenggono mengungkapkan Indonesia adalah negara maritim yang memiliki 17 ribu lebih pulau dan 6,4 juta kilometer persegi wilayah perairan. Namun, potensi sumber daya alam (SDA) lautnya masih belum dimanfaatkan secara maksimal. 

"Mestinya tidak begitu, barangkali kita salah mencatat atau tidak akurat. Tata kelola kita di sektor kelautan dan perikanan kita memang belum baik," kata Trenggono dalam Indonesia Development Forum di Batam, Selasa (19/12). 

Baca Juga: KKP: Mayoritas Pakan Ikan Masih Impor

Trenggono mengatakan kontribusi sektor kelautan dan perikanan  terhadap PDB nasional tertinggi baru mencapai 7%. Padahal, potensi di sektor biru ini sangatlah besar. 

Berdasarkan hasil riset Sky Quest 2023, estimasi pasar seafood global mencapai USD 310,75 miliar pada tahun 2021, dan meningkat menjadi USD 338,47 miliar pada tahun 2022 dan di proyeksikan akan meningkat menjadi USD 730,28 miliar sampai tahun 2030.  

"Ini adalah angka yang tidak pernah kita sadari bahwa permintaannya begitu besar tapi sumbangsih sektor kelautan ke PDB kita hanya 7%, kalau melihat fakta harusnya tidak seperti itu," ungkap Trenggono. 

Trenggono menjabarkan pada tahun 2022 jumlah produksi perikanan di Indonesia masih cenderung fluktuatif. 

Pada tahun 2019, produksi perikanan di Indonesia hanya mencapai 21,76 juta ton, 2020 hanya mencapai 21,83 juta ton, 2021 hanya mencapai 21,87 ton dan meningkat sedikit pada tahun 2022 yang mencapai 24,87. 

Baca Juga: Menteri KKP Ungkap Alasan Ekspor Benur Masih Dilarang

"Trennya seperti itu, tertinggi di perikanan tangkap rata-rata 6 juta ton dan tertinggi 7,41 juta ton," jelas Trenggono. 

Dalam meningkatkan potensi maritim ini, ke depan pihaknya juga akan mendorong perikanan budidaya karena lebih bertanggung jawab dalam aspek lingkungan dan sosial. 

Sementara, untuk perikanan tangkap akan tekan untuk menjaga ekologi laut terus baik. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×