Reporter: kompas.com | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran bantuan sosial (bansos) tahap kedua yang semula ditargetkan rampung pada 10 Juni 2025 harus mengalami keterlambatan.
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul menyatakan bahwa hambatan utama terjadi pada proses validasi data.
Dia menegaskan proses pemadanan data terkini dengan menggunakan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) membutuhkan waktu.
“Kalau kendala sih nggak (terlalu), kita ngikut data aja. Kendalanya itu data aja,” ujar Gus Ipul kepada Kompas.com, Selasa (10/6/2025).
Dia menjelaskan, koordinasi dilakukan secara berlapis bersama Badan Pusat Statistik (BPS) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk memastikan ketepatan penerima bantuan.
Baca Juga: Bansos Beras Mulai Disalurkan Akhir Juni 2025, Sasar 18,3 Juta Keluarga
“Jadi sebelum salur, koordinasi dengan BPS untuk memastikan data. Setelah clear dengan BPS kita, terus kita (validasi dengan) BPKP lagi,” tambah dia.
Gus Ipul mengatakan bahwa verifikasi data membutuhkan waktu.
Apalagi dengan jumlah penerima yang banyak, yaitu sebanyak 20 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), yang kemudian disaring menjadi 16,5 juta dan dinyatakan valid berdasarkan DTSEN.
“Nah (dari) BPKP, diproses lagi untuk dipastikan bahwa data ini benar gitu. Karena, verifikasi memerlukan waktu, dan 20 juta lebih kan gitu (penerima) digabung, maka bertahap gitu,” jelasnya.
“Setelah clear diverifikasi, baru kita salur. Begitu modelnya, biar lebih prudent,” tegasnya.
Dia menegaskan bahwa proses penyaluran bansos kali ini dilakukan dengan penuh kehati-hatian agar penyaluran bantuan lebih tepat sasaran, sesuai dengan arahan berbagai pihak, termasuk Menteri Keuangan Sri Mulyani.
“Saya enggak tau yang dulu-dulu (penyalurannya bagaimana) ya, karena kita ingin lebih prudent, termasuk Bu Sri Mulyani juga ingin (penyaluran bansos) lebih prudent semua,” jelasnya.
“Jadi BPKP ikut dari awal juga untuk melihat metode yang kita gunakan dan lain sebagainya,” ujar dia.
Gus Ipul memastikan penyaluran bantuan sosial (bansos) tahap kedua akan segera tuntas pada pekan depan.
“Minggu depan sudah tuntas,” kata Gus Ipul.
Gus Ipul mengatakan, berdasarkan data Kemensos, hingga siang ini sudah tersalur sebanyak 70 persen bansos tahap kedua.
Gus Ipul menjelaskan bahwa proses penyaluran bantuan memang dilakukan secara bertahap karena melibatkan verifikasi data yang ketat.
"PKH maupun untuk bansos, sudah di atas hampir 70 persen lah Insya Allah,” ujarnya.
“Ya ada proses (pendataan). Hari ini, tadi pagi-pagi itu saya (cek) sudah lebih dari 60 persen (bansos tersalur), tapi siang ini saya kira sudah lebih ya,” tambah dia.
Gus Ipul menegaskan, sebagai informasi, Kemensos telah mencairkan bansos tahap kedua untuk triwulan kedua tahun 2025 kepada 16,5 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dengan total anggaran mencapai Rp 10 triliun.
Penyaluran bansos kali ini dilakukan secara bertahap berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), mulai Rabu (28/5/2025).
Mensos menyampaikan, dari lebih 20 juta data calon penerima, sebanyak 16,5 juta telah dinyatakan valid berdasarkan DTSEN.
Baca Juga: Bapanas: Bansos Beras Menyasar 18,3 Juta Keluarga Penerima Manfaat
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penyaluran Bansos Tahap 2 Terkendala Pemadanan Data Tunggal", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2025/06/10/18505051/penyaluran-bansos-tahap-2-terkendala-pemadanan-data-tunggal?page=2.
Selanjutnya: Posisi Cadangan Devisa Mei Stagnan Meski Inflow Besar, Ekonom Beri Catatan Ini
Menarik Dibaca: Cegah Depresi, Ini 4 Manfaat Bersih-Bersih Rumah untuk Kesehatan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News