Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki resmi melepas ekspor 1 ton mangga dengan brand Mangga Sultan dari petani asal Gresik ke Singapura.
Ekspor ini merupakan sinergi antara Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perindag (Diskoperindag) Gresik, Direktorat Bea Cukai Jatim, Atase Perdagangan KBRI Singapura, dan PT Galasari Gunung Sejahtera (GGS).
"Ekspor ini menjadi tanda bahwa UMKM kita berdaya saing tinggi, mampu menembus pasar internasional di tengah pandemi Covid-19 ini. Saya sangat mengapresiasi peran aktif berbagai pihak dan inisiasi perluasan pasar ekspor produk UMKM,” kata Teten dalam keterangan resmi, Jumat (22/10).
Sebelumnya ekspor pertama dilakukan pada awal tahun 2021. Mangga jenis arumanis menjadi buah favorit di Singapura bersaing dengan mangga asal Thailand.
Baca Juga: Bantu petani, startup eTani ekspor perdana ke Singapura 1,3 ton mangga
Hasil produk pertanian buah mangga asal Indonesia memiliki keunggulan dibanding mangga asal negara lain. Dimana Gresik, Jawa Timur menjadi salah satu daerah yang memiliki hasil produk buah mangga berorientasi ekspor.
Saat ini, beberapa varietas mangga Indonesia yang berpeluang untuk pemasaran ekspor adalah gedong, arumanis, manalagi, dan golek. Pasar utama ekspor mangga adalah Timur Tengah, Hong Kong, Singapura, Malaysia, dan China. Bukan hanya mangga, buah tropis lain seperti pisang dan melon juga permintaannya cukup tinggi dari pasar luar negeri.
Tercatat produksi mangga di Provinsi Jawa Timur mencapai 1.292.960 ton atau sebesar 49,8% dari total produksi mangga Indonesia yang mencapai 2.898.588 ton. Teten menambahkan, persaingan ekspor mangga sangat kompetitif sehingga perlu pengetahuan dan perbaikan menyeluruh. Termasuk di antaranya penanganan pascapanen, sehingga produk pertanian kita dapat bersaing dengan negara lain.
Baca Juga: Kemenperin: IKM makanan dan minuman berpotensi besar penuhi pasar lokal dan ekspor