kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menkopolhukam Wiranto ditusuk, ratusan teroris ditangkap dibawah komandonya


Kamis, 10 Oktober 2019 / 17:06 WIB
Menkopolhukam Wiranto ditusuk, ratusan teroris ditangkap dibawah komandonya
ILUSTRASI. Menko Polhukam Wiranto memberikan arahan dalam acara pengucapan ikrar setia kepada Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika di Jakarta, Selasa (13/08/2019). Sebanyak 14 orang Keluarga Besar Harokah Islam Indonesia, mantan anggota Darul Islam/Tentar


Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto ditusuk orang tak dikenal di Pandeglang, Banten.

Peristiwa itu terjadi usai Wiranto meresmikan Gedung Kuliah Bersama di Universitas Mathla'ul Anwar, Kamis siang (10/10).

Polisi sudah mengamankan dua orang yang diduga sebagai pelaku penusukan Wiranto.

Polisi menyebut, kedua pelaku terpapar radikalisme ISIS. 

Baca Juga: Ini motif penusukan terhadap Wiranto versi Polri

Pihak berwajib juga tengah mendalami kaitan keduanya dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Jenderal purnawirawan itu memang punya peran besar dalam pemberantasan terorisme di Indonesia.

Sehingga wajar jika kemudian ia dianggap sebagai salah satu penghalang utama bagi aksi kejahatan terorisme di Indonesia.

Sejak tahun lalu

Dibawah komandonya sebagai Menkopolhukam, ratusan terduga teroris telah ditangkap.

Penangkapan terduga teroris semakin marak sejak berlakunya Undang-Undang (UU) Nomor 5 Tahun 2018 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.

Berbekal beleid tersebut, Polri memiliki kewenangan untuk menangkap orang-orang yang diduga terafiliasi dengan jaringan teror.

Sementara di UU yang lama, polisi tidak bisa melakukan penangkapan sebelum seseorang melakukan tindakan pidana terorisme.

Pada tahun 2018 saja ratusan terduga teroris telah ditangkap pihak berwajib.

Baca Juga: Direktur RSUD Berkah: Wiranto menderita 2 luka tusukan dalam

Tahun ini saja, merujuk pada pemberitaan Kompas.com, hingga 17 Mei 2019 sebanyak 68 terduga pelaku terorisme jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) telah ditangkap tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri.

Setelah rilis yang disampaikan Mabes Polri tersebut, Densus 88 tetap rajin menangkap terduga teroris.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa peristiwa penangkapan terduga teroris yang terjadi sejak Juni 2019 hingga saat ini:

Polwan jadi terduga teroris

10 Juni 2019

Densus 88 menangkap dua orang di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, pada Senin Sore. Keduanya diduga terafiliasi dengan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Pada Senin malam Densus 88 menangkap Harin, terduga teroris di Jatibening Baru, Pondok Gede, Bekasi.

11 Juni 2019

Selasa dinihari Densus 88 kembali menangkap tiga rekan Harin di sebuah kontrakan di Jatibening Baru, Pondok Gede, Bekasi.

22-24 Agustus 2019

Densus 88 menangkap enam terduga teroris di beberapa wilayah di Jawa Timur. Mereka anggota jaringan JAD Jawa Timur.

23 September 2019

Densus 88 menangkap sembilan terduga teroris Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Bekasi. Mereka diduga terkait dengan jaringan JAD.

27 September 2019

Pada Jumat petang Densus 88 kembali menangkap seorang terduga teroris bernama Wawan Wicaksono yang ditangkap di Salatiga, Jawa Tengah. 

2 Oktober 2019

Densus 88 menangkap seorang anggota Polri, yakni Bripda Nesti Ode Sami di Solo, Jawa Tengah. 

Polwan yang bertugas di Kepolisian Daerah Maluku Utara, itu diduga terlibat dengan jaringan terorisme Wawan Wicaksono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×