Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menghadiri pertemuan tahunan tingkat tinggi 19 negara (plus Uni Eropa), dengan perekonomian terbesar di dunia ( KTT G20) di Jepang belum lama ini, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B Pandjaitan menyatakan, pertemuan membawa dampak yang positif bagi Indonesia.
“G20 sangat sukses, Presiden Joko Widodo disenangi oleh para pemimpin yang hadir, itu bisa dilihat dari foto-foto dan video yang beredar. Hal itu pun terefleksi dalam pertemuan bilateral yang juga berdampak positif dan berlangsung sangat hangat dan bersahabat, sebelumnya dirancang ada permintaan 17 negara, tetapi karena ada urusan dalam negeri yang juga penting maka pertemuan bilateral itu dipotong,” ujar Luhut seperti dikutip dari siaran pers, Selasa (2/7).
Luhut menjelaskan pertemuan bilateral Presiden Joko Widodo dengan beberapa negara, diantaranya dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, Presiden Recep Erdogan dari Turki, Presiden China Xi Jinping dan beberapa pemimpin negara lain, berlangsung sangat intens dan berhasil membuahkan berbagai kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak.
Ia menuturkan, diantaranya, pertemuan dengan Erdogan berlangsung bersahabat, semisal apabila ada masalah Timur Tengah, Luhut bilang Erdogan itu yang selalu telepon Jokowi. Menurutnya,Turki banyak industri pertahanan dengan standar NATO, PT PAL dan PT DI akan kerjasama dengan skema transfer teknologi dengan Turki.
Menurut Luhut, pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping juga berjalan sangat baik. "Presiden Jokowi meminta spesial fund, namun tetap dengan konteks B2B, intinya kita tidak akan memberatkan anggaran dan menambah beban pemerintah,” jelasnya.
Leader penanganan plastik
Lebih lanjut, Luhut menjelaskan mengenai apresiasi pemerintah Jepang yang diwakili oleh Menteri Lingkungan Hidup Jepang, Tsukasa Akimoto yang mengadakan pertemuan dengannya. Menteri LH Jepang, lanjut Menko Luhut menganggap Indonesia sebagai leader dalam penanganan masalah sampah.
“Saya bertemu dengan Menteri LH Jepang, mereka anggap kita sebagai leading dalam penanganan plastic debris, mereka juga apresiasi revitalisasi Citarum, mereka sangat tertarik kita bisa menggerakkan seluruh pihak. Jepang pun akan bantu pelatihan bagi peneliti Indonesia menyangkut monitoring sampah, ini akan jadi kerjasama global,” ujar Menko Luhut.
Dalam agenda Round Table bersama dengan perusahaan-perusahaan Jepang, Menko Luhut juga menuturkan mengenai ketertarikan perusahaan otomotif kelas dunia Toyota, yang rencananya akan masuk di Indonesia untuk mengembangkan mobil listrik.
“Jepang sendiri menganggap negara kita sangat stabil, mereka hanya minta regulasi akan dipermudah di Indonesia. Toyota akan masuk pasar di Indonesia, mereka sadar Indonesia bisa menjadi basis industri mobil elektrik, karena kelebihan industri baterai lithium kita, target kita Indonesia akan menjadi global player,” tambahnya.
Gugatan cass action kasus Montara
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim, Purbaya Yudhi Sadewa menjawab pertanyaan wartawan yang menanyakan mengenai update gugatan class action kasus tumpahan minyak Montara yang mencemari wilayah Indonesia. Menurut Purbaya, pemerintah Indonesia terus mendukung gugatan class action tersebut.
“Kami mendukung class action di Sydney, Australia. Kita sudah kirim task force bahwa kita mendukung hal tersebut, sementara belum ada kebijakan untuk menuntut pemerintah Australia, dan Australia amat bersahabat dan pengertian. Apakah ada antisipasi bila kita kalah? Sampai sekarang kita yakin menang, bukti kuat dan saksi juga kuat, data-data kita juga sangat valid. Class action bukan satu langkah, masih ada langkah lainnya untuk kita terus berjuang,” tegas Deputi Purbaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News