Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Pemerintah memastikan sejumlah program prioritas lintas sektor akan terus dilanjutkan pada tahun 2026 sebagai bagian dari upaya menjaga kesinambungan kebijakan ekonomi nasional.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, regulasi pendukung untuk melanjutkan program-program unggulan tersebut telah disiapkan.
“Ini relatif regulasinya sudah disiapkan seperti PPh final untuk UMKM sampai tahun 2027. Kemudian PPh 21 untuk sektor pariwisata dan industri padat karya. Lalu PPN DTP untuk sektor perumahan serta penerima diskon iuran Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian,” ujar Airlangga dalam konfrensi pers, Rabu (29/10/2025) malam.
Baca Juga: Targetkan Pertumbuhan Ekonomi RI Sebesar 8%, Ini Deretan Jurus Menko Airlangga
Airlangga menambahkan, Presiden Prabowo Subianto juga memberikan perhatian khusus terhadap sejumlah program strategis di sektor pertanian, kelautan, dan perikanan. Pemerintah ingin memastikan adanya kesinambungan hilirisasi serta peningkatan nilai tambah sumber daya alam.
Ia mencontohkan pada sektor pertanian hingga perikanan yang terkait dengan hilirisasi, seperti di Kementerian Kelautan dan Perikanan terdapat program revitalisasi tambak pantura seluas 20.000 hektare. Lalu, pengembangan tambak udang terintegrasi di Nusa Tenggara Timur, modernisasi kapal, dan juga program makan bergizi gratis.
Airlangga bilang, seluruh kementerian teknis telah menyiapkan laporan dan akan terus memantau pelaksanaan program hingga akhir 2025. Pemerintah berkomitmen memastikan setiap kebijakan memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan perekonomian nasional.
“Jadi hampir seluruh kementerian berbicara terkait dengan program-program andalan Bapak Presiden, dan program ini juga dimonitor hingga akhir tahun 2025,” kata Airlangga.
Baca Juga: Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Airlangga: Ekonomi Tumbuh, Pengangguran Menurun
Dari sisi makroekonomi, Airlangga menyebut sejumlah indikator utama masih menunjukkan tren positif, menandakan daya tahan ekonomi nasional tetap kuat.
“Relatif perekonomian dari berbagai indeks angkanya cukup baik. Beberapa indikator konsumsi seperti indeks konsumen masih di atas 100 sampai 115, ritel tumbuh 5,8%, dan PMI berada di level 50,4,” ungkapnya.
Selain itu, sektor investasi dan konsumsi masyarakat juga memperlihatkan tren positif. Realisasi investasi nasional telah mencapai Rp 1.434,3 triliun, sementara Mandiri Spending Index meningkat hingga 297 menjelang akhir tahun. Peningkatan juga terlihat pada utilisasi kapasitas industri dan kinerja perbankan, yang mencerminkan aktivitas ekonomi terus bergerak stabil.
Selanjutnya: OJK Selenggarakan FinExpo 2025, Dorong Literasi dan Inklusi kepada Masyarakat
Menarik Dibaca: 5 Film Komedi Horor Thailand, Lucu, Seram dan Bikin Nagih
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













