kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.360.000   29.000   1,24%
  • USD/IDR 16.616   9,00   0,05%
  • IDX 8.067   -160,68   -1,95%
  • KOMPAS100 1.104   -18,58   -1,66%
  • LQ45 772   -16,13   -2,05%
  • ISSI 289   -5,28   -1,79%
  • IDX30 403   -8,81   -2,14%
  • IDXHIDIV20 455   -7,63   -1,65%
  • IDX80 122   -2,25   -1,82%
  • IDXV30 131   -1,45   -1,10%
  • IDXQ30 127   -1,92   -1,49%

Belanja Program Prioritas Pemerintah Terealisasi Rp 480,4 T Sampai September 2025


Selasa, 14 Oktober 2025 / 22:07 WIB
Belanja Program Prioritas Pemerintah Terealisasi Rp 480,4 T Sampai September 2025
ILUSTRASI. Pemerintah mencatat realisasi belanja program prioritas mencapai Rp 480,4 triliun hingga 30 September 2025


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mencatat realisasi belanja program prioritas mencapai Rp 480,4 triliun hingga 30 September 2025. Angka ini setara 51,6% dari pagu APBN 2025 yang sebesar Rp 930,7 triliun.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menjelaskan, sebagian besar program prioritas yang bersifat rutin dan langsung menyentuh masyarakat masih berjalan on track sesuai jadwal.

“Untuk beberapa jenis kegiatan, ada yang memang reguler, seperti Program Keluarga Harapan (PKH) Rp 19,9 triliun, penerima manfaatnya 10 juta keluarga, realisasinya sudah 69%. Karena memang dia on track, sembilan bulan sudah 69%,” ujar Suahasil dalam konferensi pers APBN KiTa, Selasa (14/10).

Program lain yang juga mencatat realisasi tinggi di antaranya Program Indonesia Pintar (PIP), KIP Kuliah, dan beasiswa lainnya sebesar Rp 20,6 triliun atau 74% dari pagu.

Baca Juga: Kemenkeu Buka Blokir Anggaran Rp 168,5 Triliun untuk Danai Program Prioritas

Adapun Program Kartu Sembako (BPNT) sudah tersalurkan Rp 35,9 triliun atau 70%, sementara bantuan iuran peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) JKN mencapai Rp 34,4 triliun atau 75% dari pagu.

Untuk tunjangan profesi guru dan dosen, pemerintah telah menyalurkan Rp 13,8 triliun bagi 1,1 juta penerima, dengan tingkat penyerapan sekitar 65%.

Di sektor perumahan, realisasi program FLPP melalui TAPERA telah membiayai sekitar 192.000 unit rumah dari target 350.000 unit, atau lebih dari 50% capaian.

Suahasil menambahkan, program makan bergizi gratis telah menjangkau 31,2 juta penerima dengan realisasi anggaran Rp 20,6 triliun dari total pagu Rp 41,7 triliun, atau terserap 29% hingga 3 Oktober 2025.

Sedangkan program Sekolah Rakyat dan Sekolah Kumpul Garuda telah membelanjakan Rp 1,1 triliun, termasuk untuk renovasi dan operasional sekolah.

Selain itu, pemerintah juga mengalokasikan anggaran untuk mendukung stabilisasi harga dan produksi. Realisasi subsidi Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan subsidi pupuk tercatat Rp 52,3 triliun atau 50% dari pagu APBN 2025, sementara subsidi dan kompensasi energi mencapai Rp 192,2 triliun atau 49%.

Baca Juga: Kemenkeu Kucurkan Rp 420,2 Triliun untuk Belanja Program Prioritas Prabowo

Pemerintah juga telah menyalurkan anggaran cadangan pangan dan lumbung pangan sebesar Rp 30,1 triliun, terdiri dari Rp 8 triliun untuk program lumbung pangan (34% outlook) dan Rp 22,1 triliun untuk Bulog dan cadangan pangan yang seluruhnya sudah terealisasi (100% outlook).

Untuk infrastruktur, realisasi renovasi dan revitalisasi sekolah telah mencapai Rp 12,8 triliun, sementara pembangunan bendungan, irigasi, dan sarana prasarana sumber daya air mencapai Rp 10,3 triliun atau 53,4% dari pagu.

Program lainnya, seperti kampung nelayan, pergaraman nasional, dan budidaya ikan nila salin (BINS), mencatat realisasi Rp 1,7 triliun.

Relalisasi belanja program prioritas ini menunjukkan bahwa pemerintah terus berupaya menjaga kesinambungan pembangunan dan mempercepat manfaat langsung bagi masyarakat.

Selanjutnya: Acer Buktikan Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Konversi e-waste Jadi Pohon

Menarik Dibaca: IHSG Masih Rawan Koreksi, Simak Rekomendasi Saham MNC Sekuritas (15/10)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×