kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.321.000   -16.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.675   65,00   0,39%
  • IDX 8.274   121,80   1,49%
  • KOMPAS100 1.150   20,83   1,85%
  • LQ45 828   21,81   2,70%
  • ISSI 292   3,80   1,32%
  • IDX30 433   11,22   2,66%
  • IDXHIDIV20 495   13,50   2,81%
  • IDX80 128   2,92   2,34%
  • IDXV30 137   2,82   2,10%
  • IDXQ30 138   3,59   2,67%

Pemerintah Genjot Program Prioritas untuk Capai Pertumbuhan Ekonomi 6,7%


Selasa, 09 September 2025 / 20:03 WIB
Pemerintah Genjot Program Prioritas untuk Capai Pertumbuhan Ekonomi 6,7%
ILUSTRASI. Pemerintah akan fokus mempercepat program prioritas pemerintah guna memastikan pertumbuhan ekonomi tetap terjaga hingga akhir tahun.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkap baru saja mengikuti rapat terbatas (Ratas) bersama Presiden Prabowo Subianto pada Selasa (9/9). Di mana, rapat itu membahas akselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Dalam penjelasannya, Purbaya menyebut pemerintah akan fokus mempercepat program prioritas pemerintah guna memastikan pertumbuhan ekonomi tetap terjaga hingga akhir tahun.

“Kebijakan-kebijakan yang ada sekarang itu kelihatannya belum terlalu lancar diselenggarakan. Dan tadi rapat menentukan atau memutuskan untuk mempercepat semuanya. Itu dulu yang pertama. Jadi harusnya ekonomi akan tumbuh lebih cepat,” ujar Purbaya dalam keterangan resmi, Selasa (9/9/2025).

Pada saat yang sama, dia juga menegaskan komitmen pemerintah untuk menjaga defisit fiskal sesuai ketentuan undang-undang, yakni maksimal di level 3%.

Baca Juga: Gantikan Sri Mulyani, Purbaya Hadapi PR Berat Jaga Stabilitas APBN

“Kita akan mengikuti undang-undang yang ada. Itu kan bukan keputusan saya. Keputusan pemerintah secara keseluruhan. Kita ikuti undang-undang yang ada,” tambahnya.

Lebih lanjut, Purbaya menepis anggapan bahwa defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan otomatis memicu inflasi. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diproyeksikan berada di kisaran 6,5% hingga 6,7% masih dalam batas aman.

Terkait stimulus tambahan, ia menyebut pemerintah sedang menyiapkan percepatan implementasi program yang ada agar mampu menciptakan lebih banyak lapangan kerja.

Baca Juga: Sri Mulyani Lengser, Purbaya Hadapi Tantangan Baru Ekonomi Global

Selain itu, Purbaya juga menekankan pentingnya sinergi antara kebijakan fiskal dan moneter. Ia mengungkapkan telah berdiskusi dengan Bank Indonesia agar kebijakan yang ditempuh tidak mengganggu likuiditas sistem perbankan.

“Kuncinya di situ. Berapa cepat kita bisa memulihkan ekonomi sehingga lapangan kerja ada banyak. Itu yang kita kejar nanti ke depan,” pungkasnya.

Selanjutnya: Anggaran Jumbo MBG, Ekonom: Apakah Bisa Jadi Stimulus Fiskal?

Menarik Dibaca: Makin Diminati, Penjualan Tiket Lewat Access by KAI Capai 17,2 Juta hingga Agustus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×