Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah masih terus melakukan evaluasi agar para eksportir lebih maksimal dalam memarkirkan devisa hasil ekspor (DHE) di dalam negeri.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, tingkat kepatuhan DHE saat ini sudah cukup baik utamanya pada sektor ekstraktif industri.
Namun, Airlangga enggan menjelaskan berapa besaran tingkat kepatuhan tersebut. “(Apakah sudah diatas 95%?) nanti akan dilakukan evaluasi di Bank Indonesia (BI), nanti kita lihat,” tutur Airlangga kepada awak media di Kantor Kemenko Perekonomian, Senin (22/4).
Adapun posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Maret 2024 tercatat US$ 140,4 miliar. Cadangan devisa tersebut menurun dibandingkan posisi pada akhir Februari 2024 sebesar US$ 144,0 miliar.
Baca Juga: Wamenkeu Minta Eksportir Simpan DHE SDA di Dalam Negeri, Jaga Agar Rupiah Tak Melorot
Airlangga menambahkan, pemerintah saat ini terus melakukan sosialisasi terkait kebijakan DHE SDA dan juga menerima masukan dari para eksportir untuk nantinya dijadikan evaluasi.
“Kepatuhan sudah cukup baik utamanya ekstraktif industri, memang ada beberapa yang minta beberapa kebijakan tertentu, namun kita masih lihat,” ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengimbau kepada para eksportir untuk tetap maksimal menempatkan DHE SDA di dalam negeri.
Ia menyebut, dengan memperkuat pasokan cadangan devisa (cadev) di dalam negeri, maka Rupiah bisa lebih kuat dalam menghadapi tekanan di pasar keuangan global saat ini.
"Ini sekaligus kita imbau untuk seluruh DHE dari ekspor dari para eksportir bahwa pulang ke Indonesia yang memang sudah sesuai dengan aturan ditaruh di dalam negeri itu untuk periode waktu tertentu," ujar Suahasil belum lama ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News