Reporter: Leni Wandira | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan pulau jawa memiliki kontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 57,12%.
Namun, saat ini pulau jawa mempunyai tantangan berat akibat erosi abrasi dan banjir yang disebabkan oleh penurunan permukaan tanah.
"Penurunan permukaan tanah di pantura sampai laju-laju penurunan muka tanah pada kota kota di pantura mencapai 1 sentimenter (cm) sampai 25 cm per tahun," kata Airlangga saat menghadiri Strategi perlindungan kawasan pulau jawa melalui pembangunan tanggul pantai dan tanggul laut (Giant sea wall) di grand ballroom kempinski, Jakarta Pusat, Rabu (10/1).
Baca Juga: Pemerintah Diminta Tak Lanjutkan Rencana Pemberian Izin Ekspor Pasir Laut
Menurutnya, untuk kawasan utara Jakarta saja akan mengalami kerugian Rp 2,1 triliun per tahun, dan berpotensi naik menjadi Rp 10 triliun dalam 10 tahun mendatang.
"Estimasi kerugian ekonomi di perkirakan hanya di Jakarta saja Rp 2,1 triliun per tahun sehingga tentu dalam 10 tahun kerugiannya bisa mencapai Rp 10 triliun," ungkapnya.
Lebih lanjut, estimasi kerugian itu akan terus meningkat seiring dengan menengok banyak aset ekonomi negara di kawasan pantai utara Jakarta.
Di antaranya, ancaman banjir rob itu selalu menggentayangi lima wilayah aglomerasi, yaitu Jabodetabek, Cirebon Raya, Pekalongan Raya, Kedung Sepur, serta Gerbangkertosusila.
Baca Juga: Daftar Tarif Tol Semarang-Demak Seksi II, Berlaku Mulai Hari Ini 27 Februari 2023
"Terdapat 70 kawasan industri, 5 KEK, 28 KPI, 5 WPPI jalur logistik nasional dan aset pemerintah infrastruktur publik yang diperkirakan terkena dampak degradasi," ucapnya.
Pasalnya, kawasan pantura Jawa berkontribusi terhadap PDB sebesar 20% PDB Nasional. Sedangkan jumlah penduduk di pantura itu kurang lebih 50 juta jiwa.
"Tentu land subsidence yang terjadi di kawasan pantura jawa tidak hanya membahayakan keberlangsungan aktivitas ekonomi dan aset infrastruktur ekonomi nasional yang ada di wilayah tersebut tetapi juga kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi bagi jutaan masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut," ujarnya.
Baca Juga: Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 2 Resmi Beroperasi, Ini Besaran Tarifnya
Untuk itu, pemerintah melalui inisiasi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ingin membangun Pembangunan Tanggul Pantai Dan Tanggul Laut (Giant Sea Wall) di kawasan utara Pulau Jawa, dari barat hingga timur.
"Sehingga dengan diluncurkan hari ini oleh Pak Menhan, mungkin ini menjadi sistem terintegrasi dari barat sampai ke timur. Kemudian, tentu proyek ini sangat diperlukan, dan detail pendanaan kita bahas hari ini," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News