kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menkeu targetkan Indonesia Investment Authority bisa menarik dana investasi Rp 300 T


Kamis, 04 Maret 2021 / 06:58 WIB
Menkeu targetkan Indonesia Investment Authority bisa menarik dana investasi Rp 300 T
ILUSTRASI. Pemerintah akan kembali menyuntik modal Rp 15 triliun dari APBN dan inbreng saham dari BUMN tahun ini.


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani menargetkan lembaga pengelola investasi (LPI) Indonesia Investment Authority (INA) bisa menarik dana investasi sebesar Rp 300 triliun dengan modal yang sudah ditempatkan.

"Dengan kepemilikan dalam fund yang dibentuk adalah INA 30% dan investor 70%, maka kita berharap INA akan mampu menarik dana investasi, dengan Rp 75 triliun yang sudah dimasukkan pemerintah, ditargetkan Rp 300 triliun akan bisa menjadi partner dari INA," ujar Sri Mulyani dalam Webinar Peluang Pendanaan SWF Untuk Percepatan Pembangunan Infrastruktur Transportasi di Indonesia, Rabu (3/3).

Sri Mulyani menambahkan bahwa target tersebut ditetapkan secara konservatif. Dia berharap capaian tersebut bisa lebih tinggi di tahun mendatang dengan kematangan dan kesiapan INA yang lebih meningkat.

Menurut Sri Mulyani, INA sudah mendapatkan modal awal dari pemerintah. Dia menambahkan, modal ini secara bertahap akan mencapai Rp 75 triliun. Pemerintah telah menyuntik dana Rp 15 triliun pada 2020. Pemerintah akan kembali menyuntik modal Rp 15 triliun dari APBN dan inbreng saham dari BUMN di tahun ini.

Baca Juga: Menko Airlangga: Kasus Covid-19 mulai landai, ekonomi diharapkan membaik

"Dengan adanya modal, dengan adanya pengurus dan saat ini board of director (BOD) sedang terus menyiapkan dan melengkapi seluruh struktur organisasi, kita berharap INA sudah mulai melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, yaitu membentuk dana kelolaan investasi," ujarnya.

Tak hanya itu, dia juga berharap INA bisa mendesain transaksi yang betul-betul bisa meningkatkan optimalisasi aset di Indonesia. Sri Mulyani menyebut INA dibentuk untuk fokus mengoptimalkan dan menarik investasi serta kerja sama dari berbagai pengelola keuangan luar negeri.

Baca Juga: Ada INA, Kemenhub siapkan proyek-proyek infrastruktur potensial

Dengan begitu, diharapkan INA bisa menambah kemampuan untuk menambah modal bagi pembangunan tanpa meningkatkan risiko utang, belajar dari cara kerja yang merupakan best practice di seluruh dunia, meningkatkan valuasi dari aset-aset negara, dan meningkatkan kinerja dan manfaat aset yang akhirnya akhirnya bisa dinikmati oleh masyarakat.

Menurut Sri Mulyani, saat ini INA tengah menjajaki kerja sama dengan investor potensial yang menunjukkan ketertarikannya pada proyek-proyek baru. "Hingga saat ini appetite dari para mitra investasi sangat menggembirakan. Target investasi batch pertama adalah di bidang infrastruktur transportasi," pungkas dia.

Baca Juga: Sudah beroperasi, ini proyek infrastruktur yang jadi fokus LPI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×