kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menkeu sebut potensi ekonomi digital Indonesia bisa mencapai US$ 124 miliar


Jumat, 23 April 2021 / 11:31 WIB
Menkeu sebut potensi ekonomi digital Indonesia bisa mencapai US$ 124 miliar
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan potensi ekonomi digital di Indonesia bisa mencapai US$ 124 miliar pada tahun 2025 mendatang. Potensi ini seiring dengan berkembangnya ekonomi digital, terlebih adanya pandemi memacu masyarakat untuk melakukan aktivitas ekonomi secara digital.

Menkeu mengatakan dalam rentang waktu lima tahun, pemerintah akan menyiapkan kebijakan yang bisa mengakselerasi ekonomi digital. Adapun potensi ekonomi digital di tahun ini sebesar US$ 44 miliar.

“Ini bisa tercipta apabila Indonesia bisa membangun infrastruktur digital dan mengembangkan ekonomi digital itu sendiri.  Bisa meningkat menjadi US$ 124 miliar, ini adalah suatu potensi yang luar artinya tiga kali lipat potensi ekonomi bisa meningkat dengan adanya infrastruktur digital,” kata Menkeu dalam acara yang bertajuk Perempuan Penggerak Ekonomi di Masa Pandemi, Jumat (23/4).

Baca Juga: Sri Mulyani ikut arahan Amerika Serikat terkait tarif pajak minimum global

Oleh karena itu, Menkeu menyampaikan melalui dukungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), pemerintah akan menggenjot pembangunan infrastruktur digital hingga literasi.

Adapun dalam pagu APBN 2021, pemerintah menganggarkan dana sebesar Rp 30,5 triliun untuk pengembangan teknologi komunikasi dan informasi atau ICT. Dana itu difokuskan untuk mengakselerasi transformasi digital untuk penyelenggaraan pemerintahan.

Sehingga harapannya bisa mewujudkan pelayanan publik yang efisien dan cepat, seperti di bidang pendidikan, kesehatan, pemerintahan, mengonsolidasi dan mengoptimasi infrastruktur dan layanan bersama, serta mewujudkan inklusi masyarakat di wilayah prioritas pembangunan dan mendorong kesetaraan dengan tambahan akses internet pada sekitar 4.000 desa dan kelurahan.

Selain itu, guna mempertebal transaksi ekonomi digital, Menkeu mengatakan program pemerintah sudah merambah ke digitalisasi. Sebut saja implementasi penyaluran program keluarga harapan (PKH) yang diberikan dalam bentuk transfer, transaksi pemerintah, serta bantuan bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Baca Juga: Penerimaan negara tumbuh 0,6%, Sri Mulyani sebut tanda pergerakan ekonomi membaik

Dari sisi literasi, Menkeu mengatakan pemerintah telah melakukan pembimbingan dalam level usaha mikro (Umi) untuk mengakselerasi bisnisnya melalui platform digital.

“Dan ini kita lakukan bersama Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengedukasi literasi digital kepada usaha-usaha kecil sehingga financial inclusition bisa terjadi,” ujar Menkeu.

Selanjutnya: Kenaikan tarif cukai rokok 2021 terbukti mengerek penerimaan cukai hingga 73,9%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×