kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menkeu: Sanitasi minim jadi sumber kemiskinan


Minggu, 27 Agustus 2017 / 15:51 WIB
Menkeu: Sanitasi minim jadi sumber kemiskinan


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan sumber kemiskinan bisa bermacam-macam. Salah satunya, ketiadaan sanitasi atau jamban.

Ia mengatakan, sebagai contoh di Desa Ponggok, Klaten, Jawa Tengah, kemiskinan di sana berkurang dengan cepat. Hal ini karena dana desa yang digelontorkan pemerintah pada tahun pertama digunakan untuk membangun sanitasi.

“Mereka di tahun pertama membangun jamban. Ini masalah kemiskinan. Kalau belum ada jamban, maka dia menimbulkan polusi lalu diare, dan kalau sudah sakit menjadi makin miskin,” katanya di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu, (27/8).

Sri Mulyani mengatakan, tiga tahun yang lalu desa tersebut tidak punya usaha apa-apa. Namun saat ini, masing-masing rumah tangga yang jumlahnya 700, sebagian menjadi shareholder dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang omzetnya Rp 10,3 miliar pada 2016 lalu. Padahal, awalnya pada 2013, keuntungan BUMDes tersebut hanya Rp 211 juta.

“Hanya dalam tiga tahun karena mereka mengelola mata air jadi tempat pariwisata. Desa lain juga punya mata air, tapi tidak jadi apa-apa karena visinya tidak ada,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×