kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Mengaku ditelpon Google, Luhut: Mereka minta Indonesia jadi pusat data Asia


Rabu, 24 Juni 2020 / 04:52 WIB
Mengaku ditelpon Google, Luhut: Mereka minta Indonesia jadi pusat data Asia
ILUSTRASI. Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan (kanan). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Unit bisnis raksasa teknologi Amerika Serikat (AS) Google Cloud meminta Indonesia menjadi pusat data untuk Asia. Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Dia menyampaikan hal tersebut dalam agenda webinar virtual Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) yang diikuti oleh kementerian terkait dan seluruh pemerintah daerah se-Indonesia. "Tadi pagi saya berbicara dengan Google Cloud yang mereka akan minta Indonesia menjadi hub Google Cloud di Asia ini. Itu saya kira permintaan yang sangat wajar," katanya, Selasa (23/6/2020).

Baca Juga: Menko Luhut melihat pentingnya peran Bumdes untuk memajukan UMKM

Sebelum membahas Google Cloud, Luhut memaparkan terkait pengaruh pandemi Covid-19 bagi transformasi teknologi. Berdasarkan hasil survei Fortune 500 CEO, 75 persen konsumen maupun masyarakat luas mulai beralih memanfaatkan teknologi. Melihat hasil survei tersebut, Luhut melihat peluang bagi pelaku usaha, mikro, kecil dan menengah (UMKM) agar segera beralih memasarkan produknya secara daring (online).

"Pengaruh pandemi bagi transformasi teknologi kita lihat 75% hasil survei Fortune 500 CEOs menunjukkan orang akan beralih kepada digital. Makanya UMKM kita masukkan online itu dalam konteks ini. Karena perubahan dunia ini makin cepat," ucapnya.

Baca Juga: Ucapkan selamat ulang tahun untuk Jokowi, Menko Luhut: Tetap tegar hadapi tantangan

Luhut menyebut, ada dua permasalahan UMKM selama ini termasuk saat pandemi yang dihadapi, yakni pemasaran dan permintaan. "Masalah utama yang dihadapi oleh UMKM adalah pemasaran 35%, kemudian permintaan 34%. Ini dampaknya. Dengan adanya online akan ada perbaikan," ujarnya.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×