kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.621.000   -3.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.439   -134,00   -0,82%
  • IDX 7.030   -79,14   -1,11%
  • KOMPAS100 1.029   -15,21   -1,46%
  • LQ45 811   -12,07   -1,47%
  • ISSI 210   -1,76   -0,83%
  • IDX30 421   -5,12   -1,20%
  • IDXHIDIV20 507   -5,69   -1,11%
  • IDX80 117   -2,09   -1,76%
  • IDXV30 121   -1,30   -1,06%
  • IDXQ30 139   -1,68   -1,20%

Melihat titik terang pemulihan ekonomi Indonesia tahun 2021


Sabtu, 12 Desember 2020 / 06:51 WIB
Melihat titik terang pemulihan ekonomi Indonesia tahun 2021
ILUSTRASI. Pekerja melakukan bongkar muat peti kemas di Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (10/12/2020).Melihat titik terang pemulihan ekonomi Indonesia tahun 2021.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Prospek kinerja ekspor Indonesia tahun depan bisa cerah. Tentu, performa ekspor yang membaik bakal mendukung pemulihan ekonomi kita pada 2021.

Bank Pembangunan Asia (ADB) melihat, ada peluang peningkatan ekspor Indonesia di tahun depan. "Ini seiring dengan meningkatnya pemulihan negara-negara mitra dagang utama Indonesia dan peningkatan harga komoditas," kata Emma Allen, Country Economist ADB untuk Indonesia, Kamis (10/12).

Proyeksi ADB, negara mitra dagang utama Indonesia akan menorehkan pertumbuhan yang jauh lebih tinggi dari tahun ini pada tahun depan. Misalnya, China yang ekonominya bisa tumbuh hingga 7,7% year on year (yoy).

Begitu juga dengan India yang pertumbuhan ekonominya pada tahun depan akan tumbuh hingga 8% yoy dan Jepang mampu tumbuh positif 2,3% yoy di 2021 nanti.

Baca Juga: Penyebab ekonomi Indonesia bakal masuk di zona positif pada kuartal I 2021

Bank Indonesia (BI) juga melihat, pemulihan ekonomi global yang terindikasi dari peningkatan beberapa indikator pada Oktober lalu. Ambil contoh, mobilitas masyarakat global, Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur dan Jasa di beberapa negara, serta keyakinan konsumen di Amerika Serikat dan Eropa.

Perkiraan BI, pertumbuhan ekonomi global tahun depan bisa mencapai 5%, jauh lebih baik dari tahun ini yang bakal terkontraksi hingga 3,8%.

Bank sentral memproyeksikan, volume perdagangan dunia tahun depan bisa tumbuh 4,4% dari tahun ini yang terkontraksi hingga 6,3%. Tambah lagi, harga komoditas ekspor Indonesia pada tahun depan bakal tumbuh 4% dibandingkan dengan tahun ini yang minus 5,8%.

Faktor-faktor inilah yang BI pandang sebagai pendorong ekspor Indonesia.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai, pertumbuhan ekspor negara kita di tahun depan bukanlah hal yang sulit. Pasalnya, pemulihan ekspor Indonesia sebenarnya sudah terjadi, bahkan sejak semester kedua tahun ini. Hal tersebut seiring dengan peningkatan permintaan dan kenaikan harga komoditas Indonesia.

Baca Juga: Soal wacana pajak progresif kepemilikan tanah, ini kata pengusaha



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×