Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
"Sejak Mei hingga Oktober, secara rata-rata pertumbuhan bulanan ekspor Indonesia mencapai 6,85% dan secara nominal bahkan sudah menyamai nilai ekspor sebelum krisis," ungkap Josua.
Namun, menurut Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual, belum ada perbaikan yang signifikan dari ekspor Indonesia pada tahun depan, meski ada kenaikan harga komoditas global.
Sebab, permintaan masyarakat akan sangat tergantung pada mobilitasnya. Sedangkan pergerakan masyarakat akan sangat bergantung pada keberhasilan vaksin dalam mencegah virus korona baru.
Selanjutnya: Ingin diversifikasi, Djasa Ubersakti (PTDU) menimbang garap proyek infrastruktur
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News