kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -21.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

Masyarakat Lebih Antusias Belanja di Ramadan Tahun ini, Paling Banyak Untuk Fesyen


Minggu, 07 April 2024 / 17:12 WIB
Masyarakat Lebih Antusias Belanja di Ramadan Tahun ini, Paling Banyak Untuk Fesyen
ILUSTRASI. Calon pembeli memilih pakaian bekas (thrifting) di Pasar Baru, Jakarta, Kamis (4/4/2024). Pusat penjualan baju bekas tersebut menjadi alternatif masyarakat untuk berbelanja baru Lebaran karena harganya lebih murah dibandingkan produk-produk fesyen yang baru. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Tahun ini, masyarakat Indonesia lebih antusias untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri 1445 H.

Berdasarkan data Mandiri Spending Index, hingga minggu ketiga Ramadan, belanja masyarakat meningkat 6,5% dibanding periode sebelum Ramadan. Belanja masyarakat juga lebih tinggi dibanding kenaikan di Ramadan 2023 yang sebesar 5,4%.

Hal ini, salah satunya didorong oleh pemberian THR yang mendorong belanja meningkat hingga 7,1% dibanding periode pra-THR.

“Pertumbuhan tertinggi terjadi di Jawa (7,9%), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan di 2023 (5,9%),” mengutip postingan akun Instagram Direktorat Treasury & International Banking PT Bank Mandiri (Persero) Tbk @oce_mandiri, Sabtu (6/4).

Baca Juga: Efek Ramadan, Transaksi Melalui Shopee Live Naik 44 Kali Lipat

Kemudian pertumbuhan selanjutnya terjadi di Sumatra sebesar 5,4%, disusul Sulawesi 4,4%, Maluku dan Papua sebesar 3,6%, dan Kalimantan sebesar 2,7%. Akan tetapi pertumbuhan di pulau Bali dan Nusa tenggara mengalami defisit 2,3%.

Adapun dilihat dari jenisnya, belanja festen dan kebutuhan sehari-hari mengalami pertumbuhan paling tinggi. Khusus untuk fesyen mencapai 38,5%, belanja di supermarket mencapai 18,7%, otomotif mencapai 9%, elektronik 9%, dan kebutuhan rumah tangga sebesar 6,3%.

Meski begitu, Bank Mandiri melihat, masih relatif tingginya harga barang kebutuhan sehari-hari dapat berimplikasi pada daya beli masyarakat, terutama kelompok bawah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×