kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.175.000   4.000   0,18%
  • USD/IDR 16.770   5,00   0,03%
  • IDX 8.041   -85,89   -1,06%
  • KOMPAS100 1.115   -15,24   -1,35%
  • LQ45 796   -13,08   -1,62%
  • ISSI 280   -3,76   -1,33%
  • IDX30 418   -6,67   -1,57%
  • IDXHIDIV20 480   -5,99   -1,23%
  • IDX80 122   -1,69   -1,37%
  • IDXV30 134   0,38   0,28%
  • IDXQ30 132   -1,76   -1,31%

Masyarakat Lebih Antusias Belanja di Ramadan Tahun ini, Paling Banyak Untuk Fesyen


Minggu, 07 April 2024 / 17:12 WIB
Masyarakat Lebih Antusias Belanja di Ramadan Tahun ini, Paling Banyak Untuk Fesyen
ILUSTRASI. Calon pembeli memilih pakaian bekas (thrifting) di Pasar Baru, Jakarta, Kamis (4/4/2024). Pusat penjualan baju bekas tersebut menjadi alternatif masyarakat untuk berbelanja baru Lebaran karena harganya lebih murah dibandingkan produk-produk fesyen yang baru. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Tahun ini, masyarakat Indonesia lebih antusias untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri 1445 H.

Berdasarkan data Mandiri Spending Index, hingga minggu ketiga Ramadan, belanja masyarakat meningkat 6,5% dibanding periode sebelum Ramadan. Belanja masyarakat juga lebih tinggi dibanding kenaikan di Ramadan 2023 yang sebesar 5,4%.

Hal ini, salah satunya didorong oleh pemberian THR yang mendorong belanja meningkat hingga 7,1% dibanding periode pra-THR.

“Pertumbuhan tertinggi terjadi di Jawa (7,9%), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan di 2023 (5,9%),” mengutip postingan akun Instagram Direktorat Treasury & International Banking PT Bank Mandiri (Persero) Tbk @oce_mandiri, Sabtu (6/4).

Baca Juga: Efek Ramadan, Transaksi Melalui Shopee Live Naik 44 Kali Lipat

Kemudian pertumbuhan selanjutnya terjadi di Sumatra sebesar 5,4%, disusul Sulawesi 4,4%, Maluku dan Papua sebesar 3,6%, dan Kalimantan sebesar 2,7%. Akan tetapi pertumbuhan di pulau Bali dan Nusa tenggara mengalami defisit 2,3%.

Adapun dilihat dari jenisnya, belanja festen dan kebutuhan sehari-hari mengalami pertumbuhan paling tinggi. Khusus untuk fesyen mencapai 38,5%, belanja di supermarket mencapai 18,7%, otomotif mencapai 9%, elektronik 9%, dan kebutuhan rumah tangga sebesar 6,3%.

Meski begitu, Bank Mandiri melihat, masih relatif tingginya harga barang kebutuhan sehari-hari dapat berimplikasi pada daya beli masyarakat, terutama kelompok bawah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×