Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah diminta lebih memperhatikan kondisi masyarakat kelas menengah yang mulai irit menabung. Hal ini dikhawatirkan bisa menghambat perekonomian nasional.
Peneliti Ekonomi Senior Chatib Basri menyampaikan, konsumsi masyarakat dengan penghasilan di bawah Rp 5 juta tetap kuat, namun kemungkinan mereka menabung turun.
“Saya lihat ada yang menarik dari data Bank Indonesia dan juga Mandiri Spending index, itu kelompok masyarakat di bawah Rp 5 juta konsumsinya tetap strong, tetapi saving nya turun. Ini kan menarik kalau konsumsi tetap tinggi, saving turun. Pertanyaan biayai dari mana?,” tutur Chatib dalam Seminar Nasional Outlook Perekonomian Indonesia, Jumat (22/12).
Baca Juga: Penempatan Dana Masyarakat di Perbankan dan Produk Investasi Melambat
Chatib memperkirakan, ada kemungkinan masyarakat dengan kelompok tersebut akan mulai menghemat, sehingga lambat laun konsumsinya akan mulai melambat.
Di samping itu, ia menyampaikan berdasarkan data Mandiri Spending Index menunjukkan pola konsumsi yang mulai defensif, dengan porsi terbesar adalah makanan. “Itu ciri ekonomi yang melambat, yakni mengurangi konsumsi barang sekunder dan tersier. Jadi konsumsi terbesar adalah makanan,” ungkapnya.
Baca Juga: Tren Makan Tabungan Masyarakat Kelas Bawah Masih Terjadi Hingga Penghujung 2023
Chatib menambahkan, peran pemerintah untuk kembali meningkatkan konsumsi dinilai sangat penting. Menurutnya program bantuan sosial pemerintah seperti bantuan langsung tunai (BLT), dan bantuan lainnya dinilai cukup bagus untuk meningkatkan konsumsi masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News