kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tren Makan Tabungan Masyarakat Kelas Bawah Masih Terjadi Hingga Penghujung 2023


Selasa, 19 Desember 2023 / 18:00 WIB
Tren Makan Tabungan Masyarakat Kelas Bawah Masih Terjadi Hingga Penghujung 2023
ILUSTRASI. Penjual melayani pelanggan di Pasar Modern Sinpasa, Tangerang, Banten, Selasa (17/9). Tren Makan Tabungan Masyarakat Kelas Bawah Masih Terjadi Hingga Penghujung 2023.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belanja masyarakat kelompok bawah terus meningkat. Namun, peningkatan belanja tersebut diiringi dengan tabungan yang terus tergerus. 

Data Mandiri Spending Index menunjukkan, indeks tabungan masyarakat kelompok bawah pada akhir November 2023 sebesar 47,4. 

Indeks tabungan tersebut menurun bila dibandingkan dengan 54,8 pada sekitar bulan Oktober 2023. 

Sedangkan indeks belanja masyarakat kelas bawah tercatat 269,2, atau meningkat dari posisi sekitar Oktober 2023 yang sebesar 253,3. 

Head of Mandiri Institute Teguh Yudo Wicaksono mengungkapkan, tren makan tabungan mungkin akan terjadi selama beberapa waktu ke depan dalam tahun 2024. 

Meski demikian, Yudo menjelaskan bahwa tabungan yang dikonsumsi oleh masyarakat, merupakan tabungan yang pada waktu Covid-19 dikumpulkan oleh masyarakat. 

Seperti kita ketahui, pada saat Covid-19, konsumsi masyarakat sempat tersendat dan tabungan masyarakat pun menggendut. 

“Sehingga, yang terjadi adalah tabungan tersebut merupakan akumulasi dari tabungan yang dikumpulkan pada tahun 2022, dan kemudian pada 2023 saat mobilitas naik masyarakat mulai menarik tabungannya,” terang Yudo saat menjawab pertanyaan Kontan.co.id, Selasa (19/12). 

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro mengungkapkan, tren makan tabungan ini perlu menjadi perhatian masyarakat. 

“Jadi PR buat pemerintah untuk menjaga agar daya beli kelompok bawah bisa didorong, dengan berbagai kebijakan,” kata Andry. 

Baik Andry maupun Yudo mengungkapkan, yang bisa dilakukan oleh pemerintah dalam mendorong daya beli adalah memberikan bantuan langsung tunai (BLT) bagi masyarakat kelas bawah. 

Lalu, pemerintah juga bisa berupaya dalam menjaga inflasi untuk membantu konsumsi masyarakat kelompok bawah tetap bergulir. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×