Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Selain itu juga melakukan edukasi dan sosialisasi pada seluruh lapisan masyarakat untuk membentuk perubahan perilaku demi mencegah penularan. Bukan hanya didukung pakar kesehatan, para pakar ekonomi global juga telah mengakui, kota yang menargetkan capaian eliminasi sebagai strategi utama dengan kota yang mendahulukan pemulihan ekonomi, terbukti yang menargetkan eliminiasi justru ekonominya lebih cepat pulih, begitu pun kehidupan sosialnya.
Dicky menambahkan, PSBB atau lockdown tidak termasuk strategi utama pengendalian pandemi. Hal tersebut sifatnya hanya membantu melengkapi strategi utama, agar berjalan maksimal. “Begitu juga dengan vaksin ya. Puluhan tahun pengalaman saya menghadapi pandemi, belum pernah ada pandemi yang selesai dengan vaksin atau obat,” ujarnya.
Senada dengan Dicky, ahli epidemiologi Universitas Indonesia Pandu Riono, juga menegaskan bahwa strategi utama menekan penularan adalah dengan testing, tracing, isolasi di tempat yang telah disediakan pemerintah, serta memberikan edukasi sesuai fakta. Ia pun menilai, vaksin tak dapat menjadi solusi singkat untuk mengatasi pandemi Covid-19.
“Kalaupun vaksin sudah jadi, kita kan belum tahu hingga berapa lama proteksinya, seberapa besar efektivitasnya, berapa lama waktu yang dibutuhkan jika harus menyediakan vaksin untuk seluruh masyarakat Indonesia,” katanya.
“Dan kita ini berhadapan dengan virus yang sangat mudah bermutasi. Bisa dikatakan sama seperti virus HIV, sudah puluhan tahun mau mengembangkan vaksin belum berhasil, karena virusnya terus bermutasi,” pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "6 Bulan Pandemi Covid-19, Indonesia Hadapi Ancaman Orang Tanpa Gejala"
Editor : Bestari Kumala Dewi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News